|
Jumat, 09 November 2012
Sifat Wajib Bagi Allah
Ceramah " BERBAKTI KEPADA ORANG TUA''
Ceramah " BERBAKTI KEPADA ORANG TUA''
Yang saya hormati dewan juri
Yang saya banggakan rekan-rekan sekalian
Serta Hadirin hadirat yang berbahagia
Assalamu ‘alikum
Wr.Wb.
Hamdan wa syukurillah amma ba'du
Pertama-tama marilah kita mengucapkan Tahmid
dan Tsyakur kehadirat Allah SWT,karena kita dapat hadir di tempat
ini. Rahmat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada seorang Nabi yang tidak
akan ada Nabi sesudahnya, Nabi Muhammad Saw. , kepada keluarga dan sahabatnya
seluruhnya.
Setiap manusia sudah pasti memiliki orang
tua. Tidak satupun manusia yang lahir tanpa orang tua.Maka dari inilah izinkan
saya untuk menyampaikan Tausiyah saya yang berjudul ‘’BERBAKTI KEPADA ORANG
TUA’’.
Kaum muslimin muslimat
Berbakti kepada kedua orang tua termasuk
ibadah dan sangat besar pahalanya. Karena orang tualah yang mengasuh,
membesarkan, mendidik, dan menghidupi anak-anaknya.Oleh sebab itu besarnya jasa
orang tua tidak mungkin bisa dibalas dengan segala bentuk balasan dari anaknya,
baik berupa jasa maupun materi, termasuk kemewahan dunia. Mengingat begitu
besarnya jasa kedua orang tua terhadap anaknya, maka wajib hukumnya bagi
seorang anak untuk menghormati kedua orang tuanya.Sebagai mana firman Allah
dalam surah Al-isra ayat 23 yang berbunyi :
فَلاَ تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيماً
Artinya : janganlah kamu berkata ah kepada
kedua orang tuamu.Dan jangan pula kamu bentak keduanya,tapi berkatalah
kepadanya dengan kata yang sopan.
Dan Rasulullah menjelaskan dalam sebuah
hadits yang berbunyi :
Yang artinya : Ridho Allah disebabkan
keridoan Ibu bapak,begitu juga kebencian Allah disebabkan kebencian ibu bapak.
Kaum muslmin muslimat yang dirahmati oleh
Allah
Alangkah lebih baik jika kita memahami arti
Penting dan Kedudukan Berbakti Pada Orang Tua. Berbakti kepada kedua orang tua
merupakan salah satu amal sholih yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali
dalam Al Quran tentang keutamaan berbakti pada orang tua. Alloh Ta’ala
berfirman:
“Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36). Di dalam ayat ini perintah berbakti kepada dua orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Alloh ‘Azza wa Jalla. Begitu besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at. Nabi mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah, Ibnu Mas’ud berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rosululloh, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Alloh?’ Beliau menjawab, ‘mendirikan sholat pada waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau, ‘berbakti kepada orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Alloh.’” (HR. Al Bukhori no. 5970). Demikian agungnya kedudukan berbakti pada orang tua, bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki keutamaan yang sangat besar pula.
“Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36). Di dalam ayat ini perintah berbakti kepada dua orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Alloh ‘Azza wa Jalla. Begitu besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at. Nabi mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah, Ibnu Mas’ud berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rosululloh, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Alloh?’ Beliau menjawab, ‘mendirikan sholat pada waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau, ‘berbakti kepada orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Alloh.’” (HR. Al Bukhori no. 5970). Demikian agungnya kedudukan berbakti pada orang tua, bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki keutamaan yang sangat besar pula.
Kaum muslimin muslimat yang berbahagia
Marilah kita sedikit merenung. Coba bayangkan
bagaimana lelahnya ibu kita mengandung. Kemana-mana harus membawa beban yang
berat berat diperutnya. Kemudian ibu kita mempertaruhkan nyawa saat melahirkan
kita. Saat bayi, kita sering mengganggu waktu tidur orang tua dengan menangis
ditengah malam. Karena mengompol, kehausan dan lain-lain. Tapi, ketika kita
sudah besar, kita bahkan membantah kata-kata orang tua kita. Kita melawan apa
yang orang tua katakan. Betapa sedihnya mereka.
Orang tua tidak menginginkan kita membayar
apa yang telah mereka beri, namun ketaatan kita pada Alloh dan orang tua telah
membayar segala keletihan mereka.
Sampai disini tausiah dari saya.Saya akhiri
dengan pantun.
Dara manis sedang
tertawa
Putri cantik pakai
selendang
Jangan durhaka
kepada orangtua
Nanti terkutuk
seperti malin kundang
Jalan-jalan ke Balikpapan
Tidak lupa membeli teri
Mohon maaf atas kekhilafan
Lain waktu berjumpa lagi
Beli kain berwarna
merah
Pohon durian
berbuah tujuh
Wabilahitaufik wal
hidayah
Wassalamu’alaikum
warohmatullohi wabarokatuh
Langganan:
Postingan (Atom)