TEKNOLOGI JARINGAN INFORMASI ANTAR KOMPUTER UNTUK
MENINGKATKAN LAYANAN INFORMASI
Onno W. Purbo
Computer Network Research Group
Inter University Center on Microelectronics
Institute of Technology Bandung
Bandung 40132
FAX 022 214-417
yc1dav@itbgtw.itb.ac.id
ABSTRACT
Konsep yang
akan diketengahkan disini adalah mengarahkan fungsi perpustakaan yang umumnya
pasif sebagai "arsip informasi" menjadi "information
provider" yang dapat secara aktif & mudah melayani pengguna
perpustakaan. Objektif yang ingin dicapai, adalah perpustakaan yang:
• Customer
Oriented.
• Pro-aktif.
Keaktifan perpustakaan
dalam melayani penggunanya menjadi penting karena akan memudahkan bagi
unit-unit lain di dalam & di luar kampus untuk memberikan finansial support
untuk perpustakaan tersebut. Bahkan jika mungkin perpustakaan sebaiknya
berfungsi sebagai "biro iklan" dan "public relation" bagi
berbagai penelitian & pengembangan yang dilakukan oleh staff &
mahasiswa di universitasnya masing-masing sehingga memperlancar konsep link
& match antara universitas dan dunia di luar universitas. Semua bertumpu
pada konsep yang berlaku dalam dunia bisnis, yaitu:
Total
Customer Satisfaction
Pada
kesempatan ini, konsep / objektif di atas akan kami coba tuangkan dengan
menggunakan alternatif teknologi jaringan komputer yang pada saat ini sudah
mulai mapan dan dapat diperoleh cukup mudah di Indonesia.
PENDAHULUAN
Gambar 1. Topologi jaringan komputer di Indonesia
(February 1995).
|
Dalam
era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan
yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam
menguasai teknologi informasi dan jaringan komputer akan menentukan
keberhasilan seseorang / institusi dalam berkompetisi di era globalisasi.
Tujuan utama paper ini adalah:
• Memberikan gambaran secara garis besar kondisi / keadaan
jaringan komputer di Indonesia.
• Memberikan gambaran berbagai aplikasi jaringan komputer yang
mungkin digunakan untuk menambah nilai tambah servis yang diberikan oleh
perpustakaan.
• Memberikan gambaran alternatif teknologi yang ada & yang
dapat diperoleh / dikembangkan sendiri di Indonesia.
• Memotivasi rekan‑rekan lainnya untuk bergabung & turut
mengembangkan teknologi jaringan komputer di Indonesia.
Secara umum keadaan jaringan komputer di
Indonesia pada bulan Februari 1995 dapat dirangkum sebagai berikut:
• A total of 83 major nodes are in operation with 67 (81%) of
which are located in Bandung; the rest (19%) are spread all over Indonesia
including Jakarta.
• Interestingly, most of the nodes (80%) are using the low
cost packet radio technology to form a WAN, the rest (20%) mostly in Jakarta
are using dial‑up UUCP / TCP/IP to reach the InterNet gateway at IPTEK‑NET
Jakarta.
• In addition to the active nodes, there are currently at
least 71 nodes are preparing their equipments and human resources to join the
network.
• The estimated total user is 6049 users with 37.0% are at
universities, 7.5% in research institutions, 1.7% NGO, 34.7% in government
institutes, and 19.1% commercial / industries.
• Approximately 68.3% of total users accessible in Jakarta;
30.1% users reside in Bandung city (24.4% are users of ITB).
• Major applications are 4 major electronic mailing lists, 14
major newsgroups & Gopher / WWW servers.
• Estimated growth rate is 700% per year.
Karena jaringan komputer ini terdiri dari
beberapa inisiatif, maka sering kali di sebut dengan nama jaringan komputer
Paguyuban. Rangkuman beberapa penghubung ke jaringan InterNet yang beroperasi
di Indonesia adalah:
IPTEK‑NET
m TCP/IP 300bps to Aachen Germany
m TCP/IP 64Kbps to SprintNet (USA)
Universitas
Indonesia
m UUCP 14.4Kbps to UUNET (USA), DIALIX (OZ)
Institut
Teknologi Bandung
m TCP/IP 38.4Kbps to CRL in Kashima, Japan
via ETS‑V (experimental)
m Store‑and‑Forward AX.25 VITASAT to
InterNet.
Beberapa hal yang akan dibahas dalam paper ini
adalah:
• Beberapa konsep yang mendasari integrasi perpustakaan dalam
jaringan komputer.
• Beberapa contoh aplikasi yang mungkin digunakan untuk
menaikan nilai tambah perpustakaan.
• Perangkat lunak & cara kerja perangkat tersebut.
• Beberapa alternatif perangkat keras untuk teknologi jaringan
komputer.
BEBERAPA KONSEP DASAR UNTUK MENINGKATKAN NILAI
TAMBAH PERPUSTAKAAN
Pada
kesempatan ini, kami akan mengetengahkan beberapa konsep yang mendasari aplikasi
jaringan komputer khususnya yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah
sebuah perpustakaan.
• Konsep link & match berbasis teknologi informasi.
Yang mengkaitkan unsur perguruan tinggi (dosen, mahasiswa, perpustakaan),
industri dan masyarakat.
• Konsep
perpustakaan sebagai information provider.
• Konsep Universitas Terbuka berbasis teknologi informasi.
Dalam konsep di atas akan diperlihatkan
pentingnya meningkatkan skala ekonomi dari unsur-unsur di perguruan tinggi
sehingga menjadi lembaga self-financing - bukan cost center
dengan subsidi negara / masyarakat.
KONSEP LINK & MATCH BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI
Pada
kesempatan ini, konsep link & match akan dipandang dari sudut problem
based learning (PBL) terutama untuk memperoleh keuntungan semaksimal
mungkin bagi para mahasiswa. PBL pada dasarnya sebuah konsep belajar secara
kolektif melalui siklus:
m Problem / masalah.
m Diskusi dalam kelompok, dengan
objektif:
• Analisa
masalah menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
• Keperluan
akan informasi lebih lanjut (hal ini merupakan goal dari proses belajar).
m Belajar secara mandiri
• Penggunaan
sumber daya yang ada untuk belajar.
• Integrasi
berbagai pengetahuan multidisiplin.
m Pertukaran informasi, yang
intinya:
• Menjawab
pertanyaan "apakah kita memperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang
masalah yang ada?"
• Bukan
mustahil kita akan terbentur pada masalah yang baru.
Dengan melakukan integrasi antara universitas
dengan dunia nyata melalui jaringan komputer, PBL dalam sistem informasi yang
effisien, dapat menjadi:
m Problem / masalah
• Merupakan
masalah-masalah yang ada di dunia nyata / industri.
• Hal
ini merupakan kontribusi proses link & match pada dunia pendidikan.
m Diskusi dalam kelompok
• Tidak
terbatas pada kelompok kecil di kelas.
• Dapat
dengan mudah berdiskusi dengan para pakar baik di dalam maupun diluar negeri.
• Pendalaman
masalah menjadi lebih effisien.
m Belajar secara mandiri
• Penggunaan
sumber daya / informasi tidak terbatas pada perpustakaan konvensional.
• Informasi
dapat diambil dengan mudah dari information provider, akses data-base,
tempat penyimpanan file / data.
• Tidak
terikat pada sumber informasi yang ada di dalam negeri tetapi juga pada
informasi yang ada di luar negeri.
m Pertukaran informasi
• Kedalaman
pengertian akan sebuah masalah menjadi sangat dalam, jauh lebih dalam
dibandingkan dengan proses PBL secara konvensional yang tidak menggunakan
jaringan komputer.
Hal yang menarik dari PBL berbasis jaringan
komputer adalah:
• Para mahasiswa menjadi terbiasa dengan masalah-masalah di
dunia nyata. Hal ini memudahkan perguruan tinggi menghasilkan sarjana yang siap
pakai (bukan hanya siap latih).
• Para sarjana yang dihasilkan dapat langsung terjun ke dunia
pekerjaan karena sudah terbiasa dengan dunia nyata yang ada.
• Kecenderungan yang kami amati, para sarjana yang sudah
terbiasa terjun ke masyarakat melalui jaringan komputer ini - cenderung untuk:
m Lebih percaya pada diri sendiri.
m Lebih suka untuk membangun usaha sendiri (hal
ini berarti menciptakan sendiri lapangan pekerjaan & bukan mencari lapangan
pekerjaan).
Pengamatan kami lakukan
selama satu tahun terakhir, melihat sendiri akibat adanya jaringan komputer di
perguruan tinggi di Indonesia.
Tentunya komponen link & match tidak
terbatas pada PBL, proses pemandirian perguruan tinggi (self-supporting
& self-financing), terbentuknya universitas terbuka, perubahan konsep
perpustakaan bahkan kemungkinan untuk pengembangan masyarakat. Semua ini akan
kami coba gambarkan secara lebih seksama pada bagian-bagian berikutnya.
KONSEP UNIVERSITAS TERBUKA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Gambar 2. Konsep universitas terbuka
berbasis teknologi informasi.
|
Keuntungan
utama jaringan komputer adalah:
• Tidak terikat pada dimensi ruang dan waktu.
• Memudahkan networking & resource sharing.
Keuntungan tersebut sangat bermanfaat dalam
mengkaitkan, unsur-unsur utama sebuah universitas:
• Mahasiswa.
• Dosen.
• Perpustakaan (information provider).
• Masyarakat.
• Dunia industri / bisnis.
Hubungan antar unsur di gambarkan secara
konseptual dalam gambar. Ciri khas sebuah universitas terbuka, mahasiswa tidak
terikat pada universitas konvensional akan tetapi merupakan bagian dari
masyarakat / industri / bisnis. Seluruh aplikasi jaringan komputer, terutama:
• Diskusi secara elektronik.
• Surat elektronik.
• Akses database.
• File transfer.
akan sangat berguna untuk mempermudah
interaksi, bahkan bukan mustahil merubah konsep pendidikan universitas terbuka.
Untuk
memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dari adanya mahasiswa yang
berpengalaman heterogen ini, konsep mendasar dari universitas terbuka dapat
terombak dengan adanya jaringan komputer:
• Sistem pendidikan dapat diubah menjadi learning-based; bukan
teaching based seperti yang umumnya dilakukan saat ini.
• Diskusi kelompok dapat berjalan lebih lancar & effisien
bertumpu pada jaringan komputer yang tidak terikat pada ruang & waktu.
Interaksi dapat dilakukan bukan hanya antar mahasiswa UT - akan tetapi dengan
berbagai nara sumber, lingkungan masyarakat, bisnis & industri. Hal ini
akan memperluas wawasan para mahasiswa UT.
• Para pakar (tidak terbatas pada dosen UT) dapat dengan mudah
dihubungi karena adanya fasilitas E-mail yang tidak mengikat ruang gerak.
• Perpustakaan dapat berpartisipasi sebagai information
provider.
• Bukan mustahil, interaksi dilakukan secara global keluar
batas-batas negara - pemahaman & perkembangan ilmu pengetahuan menjadi
lebih cepat. Hal ini telah terjadi saat ini di jaringan komputer Paguyuban
Network yang saat ini beroperasi di Indonesia, khususnya di ITB yang telah
terkait ke InterNet telah memperlihatkan bahwa banyak mahasiswa ITB yang
mengakses informasi di InterNet dan belajar langsung menggunakan jaringan
InterNet kepada pakar-pakar maupun information provider yang ada di luar
negeri.
Secara keseluruhan sistem jaringan komputer
memungkinkan percepatan pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) pemakai jaringan.
KONSEP PERPUSTAKAAN SEBAGAI INFORMATION
PROVIDER
Secara
konseptual peran perpustakaan dalam jaringan komputer dapat digambarkan seperti
terlihat dalam gambar. Dalam hal ini, perpustakaan diharapkan dapat memainkan
pernannya secara aktif terutama sebagai:
• information provider (sumber informasi) bukan hanya secara
pasif berfungsi sebagai information archival site (tempat penimbunan /
penyimpanan informasi).
• konsep yang dikembangkan untuk perpustakaan dimasa mendatang
adalah networking & resource sharing.
• penggunaan jaringan memungkinkan perpustakaan untuk bertindak
agresif sebagai ujung tombak marketing sebuah perguruan tinggi. Hal ini
memungkinkan sistem perguruan tinggi untuk self-supporting &
self-financing.
Semua kemudahan yang ada diarahkan kepada
konsep yang berlaku dalam dunia bisnis:
Total
Customer Satisfaction
keberhasilan dalam memahami & menerapkan
konsep ini dalam perpustakaan-perpustakaan bukan mustahil akan meningkatkan
nilai perpustakaan yang nantinya memudahkan pihak perpustakaan untuk memperoleh
finansial yang dibutuhkan untuk beroperasi.
Fasilitas Akses ke Data-Base.
Sebagai information provider,
perpustakaan mempunyai hubungan sejajar untuk mengakses data-base yang ada di information
provider lainnya, baik yang ada di:
• Industri.
• Perguruan tinggi lain.
• Berbagai data-base yang tersebar di InterNet.
Standarisasi data-base sebaiknya menggunakan de-facto
standard InterNet seperti gopher, Wais, WWW, Mosaic. Semua data-base standard
InterNet ini merupakan public domain.
Beberapa
contoh manfaat yang dapat kita peroleh dengan dikaitkannya data-base yang ada
pada jaringan data-base gopher di InterNet, antara lain:
• Kita dapat dengan mudah mengakses berbagai standard dunia di
lembaga-lembaga dunia, seperti, International Telecommunication Union (ITU).
• Kemudahan mencari informasi dimana letak berbagai perangkat
lunak / data-data hasil berbagai penelitian yang ada di berbagai perguruan
tinggi maupun institusi penelitian.
• Diseminasi hasil-hasil penelitian secara otomatis ke
masyarakat. Perpustakaan menjadi information provider yang menjadi tulang
punggung konsep link & match.
Walaupun informasi yang diberikan tampaknya
cuma-cuma, akan tetapi di balik servis yang cuma-cuma kepada pemakai jaringan,
perpustakaan dapat dengan mudah melakukan track record yang berisi:
• Informasi apa saja yang di akses oleh pemakai jaringan.
• Berapa banyak pemakai yang mengakses informasi tersebut.
• Bagaimana latar belakang pemakai informasi.
Keberhasilan perpustakaan dalam mengakses
informasi tersebut akan memperkuat posisi perpustakaan sebagai information
provider, karena akan mempermudah perpustakaan dalam memperoleh dana
operasional dari badan-badan / unit yang ingin memasang informasinya dalam
database elektronik milik perpustakaan.
Fasilitas Transfer File
Proses
diseminasi informasi juga di bantu menggunakan fasilitas ini, informasi yang
disebarkan meliputi:
• Laporan-laporan
penelitian.
• Tugas-tugas akhir / thesis.
• Program-program / perangkat lunak komputer (termasuk source
code).
• Berbagai file data, umumnya berupa file
gambar, suara.
dapat diperoleh berupa file-file komputer.
Perpustakaan dapat berfungsi sebagai pusat arsip penelitian-penelitian yang ada
di perguruan tinggi. Hal ini dapat direalisasikan menggunakan fasilitas:
• File Transfer Protocol (FTP) untuk membuka kemungkinan bagi
para peneliti / mahasiswa meletakan hasil penelitian / pekerjaan yang
dilakukan.
• Pengambilan file-file ini dapat dilakukan menggunakan
fasilitas anonymous FTP sehingga tidak perlu membebani birokrasi. Anonymous FTP
memungkinkan pemakai jaringan untuk mengambil file yang tersedia tanpa perlu
melakukan prosedur administratif untuk memperoleh account pada komputer
tempat file tersebut disimpan. Hal ini adalah untuk memudahkan para pengguna
perpustakaan dalam memperoleh layanan.
Saat ini PC bukan lagi barang yang langka di
masyarakat, bahkan di ITB sendiri hampir semua mahasiswa menggunakan PC untuk
menulis thesis / laporan tugas akhirnya. Hal ini memudahkan bagi para petugas
perpustakaan untuk membangun tempat penyimpanan hasil-hasil penelitian secara
elektronik.
Fasilitas Surat Elektronik
Surat elektronik memungkinkan interaksi secara
personal, pemanfaatan dalam perpustakaan antara lain:
• Sebagai komplemen dari sistem pemandu yang ada di
perpustakaan.
• Membantu pemesanan buku / journal dengan penerbit-penerbit di
luar negeri. Banyak penerbit buku / journal luar negeri yang terkait ke
jaringan.
• Effisiensi proses Inter-Library Loan.
• Sistem umpan balik ke pengurus perpustakaan.
Hal yang cukup penting untuk dipahami,
keberadaan surat elektronik memungkinkan pustakawan berhubungan langsung dengan
para pemakai perpustakaan. Kondisi ini penting untuk diresapi bahwa adanya
kemungkinan untuk berhubungan langsung dengan para pemakai memungkinkan para
pustakawan untuk meningkatkan servis yang diberikan pada para pemakai. Bukan
mustahil para pemakai ini nantinya akan menjadi pemasok informasi & dana
untuk perpustakaan itu sendiri. Perilaku ini sebetulnya sudah dikenal di dunia
bisnis cukup lama, denga slogan-slogan seperti:
Total Customer
Satisfaction.
Jadi semua layanan / servis / fasilitas dan
sumber daya yang ada diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan.
Fasilitas Diskusi Elektronik
Beberapa aplikasi spesifik untuk perpustakaan:
• Menyebarkan pemberitahuan tentang masukan-masukan buku /
journal yang baru ke perpustakaan.
• Sebagai media umpan balik / feed-back. Perbaikan
perpustakaan dilakukan secara simultan oleh pemakai, pustakawan, teknisi,
pegawai melalui sebuah board / komite perpustakaan.
Perilaku yang sama perlu dipahami dalam
menggunakan fasilitas diskusi elektronik dalam melayani pemakai perpustakaan
seperti halnya fasilitas electronic mail, kemudahan yang ada seharusnya
diarahkan kepada perilaku dunia bisnis:
Total
Customer Satisfaction
SERVIS YANG MEMUDAHKAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN
Pada
bagian di atas diterangkan secara konseptual bentuk-bentuk servis yang mungkin
digunakan untuk memudahkan para pengguna perpustakaan untuk berinteraksi dengan
perpustakaannya. Pada bagian ini akan diterangkan lebih praktis, bentuk sevis
tersebut beserta contoh aplikasinya. Mari kita lihat bentuk tampilan
masing-masing servis:
Received: from MAILQUEUE by SYSTEM (Mercury
1.12); Mon, 27 Feb 95 10:31:58 +0700
Return‑path: <survo.unescap@un.org>
From: <survo.unescap@un.org>
Received: from mail‑in.un.org(157.150.191.1) by
internet.un.org via smap (V1.3)
id sma018449;
Sun Feb 26 21:16:38 1995
Date: Mon, 27 Feb 95 09:19:09 EST
Message‑Id: <9501267938.AA793862312@mail‑in.un.org>
To: yc1dav@system.paume.itb.ac.id
Subject: Let's meet in Bangkok
Dear Onno,
Thanks a lot
for your response to my inquiry on Indonesian IT
development
in the public sector. Thanks also for
the status report,
which I read
with great interest.
I would
indeed like to meet with you while you are in Bangkok on 14‑16
March.
Can you come and visit our office on any of those days? ESCAP
is located in
the United Nations Building at Rajadamnern Nok Avenue,
Bangkok
10200. We are on 8th floor (Statistics
Division) of the main
building. Our office hours are
from 7 (yes, seven) to 15.15, but
anything
before 4 pm. will be OK for me at least.
My direct number is
2881649. There is security downstairs, so you need
some kind of ID
with
you. I'll be particularly busy during
that time as the team of
developers
for the ESCAP statistical info system will be in. (I'm
coordinating
that development). But I'll definitely
make myself
available to
discuss with you. I'll also check with
my colleagues if
some of them
will be available.
Neither your
hotel nor your local contact are too far from here so you
don't need to
experience too much of the horrendous commuting.
Looking
forward to meeting you. Ilpo.
Contoh E-mail yang penulis terima dari kantor United
Nation di Bangkok Thailand.
|
• Surat elektronik (E-mail), yang merupakan alternatif
aplikasi untuk mengirimkan surat secara elektronik menggunakan komputer
sehingga jauh lebih cepat dan effisien dibandingkan jasa Pos maupun FAX. Di
samping itu, keberadaan fasilitas surat elektronik dapat mempercepat proses
interaksi antar lembaga karena tidak melalui birokrasi surat yang
berbelit-belit.
Sebagai contoh, penulis
melampirkan sebuah diskusi antara penulis dengan Bapak Ilvo seorang pejabat
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bermarkas di Bangkok. Inti dari sebuah
elektronik mail adalah:
m From:
m To:
m Subject:
m isi berita
From: berisi informasi alamat si pengirim surat
elektronik tersebut. Perhatikan format yang digunakan umumnya:
user@nama_mesin
nama mesin yang
digunakan menggunakan aturan / standard yang telah disepakati bersama di
jaringan komputer, sebagai contoh:
itb.ac.id
adalah mesin-mesin di
ITB, sebagai lembaga academic (ac) & berkedudukan di Indonesia (id). Sedang
United Nation menggunakan nama mesin yang lain yaitu:
un.org
menunjukan bahwa mesin
tersebut milik United Nation (un) sebagai lembaga / organisasi (org) yang tidak
bernaung di bawah apa-apa.
To: berisikan alamat tujuan dari surat elektronik
tersebut. Dalam e-mail di atas di tujukan ke alamat penulis di itb.ac.id.
Subject: berisikan subject / perihal berita yang
dikirim. Hal ini untuk memudahkan si penerima berita untuk memilih berita mana
yang perlu didahulukan / yang sifatnya mendesak dan berita mana yang tidak
mendesak.
isi berita, berbeda dengan surat tertulis biasa - dalam
dunia electronic sifat surat sangat santai & lebih bersifat sangat
informal. Di samping itu, banyak fasilitas-fasilitas lain yang tidak ada dalam
surat biasa seperti kemungkinan untuk mengedit ulang surat yang diterima untuk
dimasukan ke balasan surat. Hal-hal ini sangat berguna dalam diskusi
elektronik.
• Pengiriman / transfer file, fasilitas pengiriman berkas
elektronik. Berkas yang dikirim dapat berupa program-program komputer maupun
tulisan dalam format yang digunakan oleh program pemroses kata. Hal ini sangat
membantu dalam mempermudah pekerjaan terutama dalam pengiriman laporan /
proposal maupun hasil kerja berupa perangkat lunak / disain dalam media
elektronik. Di samping itu, beberapa pusat aktifitas jaringan komputer
Paguyuban sedang menyiapkan pusat data yang cukup besar yang bisa diakses
melalui jaringan komputer, seperti:
m IPTEK-NET - fasilitas data base penelitian
di Indonesia.
m PDII LIPI - fasilitas data base.
m PAU Mikroelektronika ITB - CD-ROM dan
harddisk 1.2Gbyte.
m PUSILKOM-UI - CD-ROM.
• Diskusi / konferensi elektronik, merupakan media
konferensi yang dapat dilakukan secara terus-menerus tanpa terikat pada dimensi
ruang dan waktu sehingga sangat effektif untuk penggunaan sebagai media
transfer teknologi, pendidikan jarak jauh, koordinasi antar lembaga, koordinasi
pengembangan wilayah yang melibatkan banyak orang sekaligus yang tersebar dalam
wilayah yang sangat luas. Saat ini ada beberapa diskusi elektronik yang cukup
aktif dijalankan di jaringan komputer Paguyuban, antara lain:
m id.pau.mikro merupakan kelompok diskusi para karyasiswa Indonesia di luar
negeri yang mengkhususkan diri pada masalah mikroelektronika & komputer.
m id.net.sysop kelompok diskusi elektronik aktifis jaringan komputer Paguyuban
tentang masalah teknologi jaringan komputer maupun koordinasi operasinal
jaringan.
m id.itb kelompok
diskusi elektronik masyarakat ITB, baik alumni maupun masyarakat kampus ITB.
m id.net.tcp kelompok
diskusi elektronik di InterNet yang berpusat di tcp-group@ucsd.edu - dalam
kelompok diskusi ini kita banyak belajar tentang perkembangan teknologi
jaringan komputer khususnya yang berorientasi menggunakan teknologi packet
radio.
• Fasilitas untuk remote login, memungkinkan untuk
menggunakan mesin-mesin komputer yang berada pada lokasi yang jauh. Hal ini
akan sangat menguntungkan jika diperlukan akses ke komputer-komputer yang
mempunyai spesifikasi khusus yang sangat jarang di Indonesia. Sebagai gambaran,
misalnya BPPT / IPTN mempunyai super komputer Cray maka para peneliti /
pengguna Cray di luar jawa tidak perlu menghabiskan biaya perjalanan ke Jakarta
atau Bandung hanya untuk menggunakan mesin Cray tsb. Hal ini akan sangat
menghemat waktu maupun biaya.
• Basis data yang terdistribusi, merupakan program aplikasi
yang memungkinkan untuk mengkoordinasikan basis data yang tersebar diberbagai
instansi / komputer sehingga mudah sekali bagi pengguna jaringan dalam mencari
informasi / data. Keseluruhan proses dijalankan secara otomatis dan transparan
bagi pengguna jaringan, sehingga sangat memudahkan operasi basis data
terdistribusi tsb. Fasilitas ini sedang diaktifkan menggunakan program Gopher
& Hyper Text Transport Protocol (HTTP), yang antara lain di operasikan di
IPTEK-NET (BPPT), lingkungan ITB, lingkungan PDII-LIPI.
Berdasarkan "tool" yang dijelaskan
diatas, dapat diturunkan beberapa aplikasi jaringan komputer Paguyuban yang
saat ini sedang berjalan secara aktif, antara lain:
an komputer ITB.WELCOME TO
ITB CNRG COMPUTER NETWORK
A Glimpse on ITB
The main ITB campus is located on a 28 acre land at
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132. A 4.2 acre sport activity center at Lebak
Siliwangi next to the main ITB campus is available for ITB. ITB is supported
by a total of 1,073 educational staffs with 7% Full Proffesors, 58% Associate
and 35% Assistant. About 30% holding Ph.D degree, 20% Master degree and 50%
holding bachelor degree.
ITB Networking Capacity
ITB‑Net is a the largest self‑supporting network ever
implemented within one institution / university in Indonesia. Most of the
funding is obtained from individual and departmental funding within ITB. The
total user of ITB‑Net is reaching 1,700 users. Mostly connected via slow
1200bps radio network. However, a significant effort to integrate the campus
network via 10Mbps thick ethernet network is currently performed by the
Electrical Engineering Department at ITB.
ITB‑Net services include:
• E‑mail
servers (very typical).
• WWW
Servers
• Gopher
Servers
• FTP
Servers
Main networking activities in Campus are supported by
The Computer Network Research Group at Inter University Center on
Microelectronics and the Department of Electrical Engineering.
Research Activities
Research funding at ITB is in the order of 9.7 Billion
rupiah for 180 research topics. Source of funding 14% from government, 30%
private companies and 56% government owned companies. Research topics
composition 23% in telecommunication, 18% in oil, 18% in natural
resources, 8% in geology and mining, 8% in transportation,
8% in aeronautics and space, 5% in recycling.
Contoh Home-Page HTTP server yang dijalankan di
jaringan komputer ITB.
|
• Adanya kecenderungan penggunaan jaringan komputer khususnya
yang melibatkan berbagai instansi / lembaga dalam wilayah yang sangat luas
terutama memudahkan interaksi secara personal dan tidak dibebani oleh birokrasi
yang sering kita dapati diberbagai lembaga / instansi yang ada.
• Adanya usaha yang sistematis sedang berjalan dengan pesat
untuk melakukan transfer teknologi yang di bantu oleh rekan-rekan karyasiswa
Indonesia yang sedang belajar di luar negeri melalui jaringan komputer
InterNet.
• Usaha yang sistematis dalam membentuk industri kecil /
menengah untuk menunjang penyediaan peralatan maupun SDM bagi pengembangan
lebih lanjut jaringan komputer Paguyuban. Hal ini sangat penting &
strategis terutama untuk melepaskan ketergantungan Paguyuban Network pada
perangkat dari luar negeri.
WELCOME
TO
THE INTER
UNIVERSITY CENTER ON MICROELECTRONICS
IUC
Microelectronics
Institute of
Technology Bandung
Bandung 40132,
Indonesia
Tel: 62‑22 250‑6280
FAX: 62‑22 250‑6280,
250‑5442
InterNet: iuc‑me@itbgtw.itb.ac.id
Establish in
1986, the Inter University Center on Microelectronics (IUC‑ME) has become one
of the leading center on Microelectronics in Indonesia. IUC‑ME is the center
for academic activities, including, training, research, development &
education, on microelectronics intended for university lecturers, researchers
and technical persons from the Indonesian industries. Our major objective
is to produce human resources to back‑up Indonesia's Microelectronics
industries including to elevate the educational level in the undergraduate
(S1) and graduate (S2 and S3) programs in electrical engineering, especially,
in electronics / microelectronics and its related fields.
The center is
gradually equipped with the required personnel, laboratory equipments and
other supporting facilities. Furnished with fully equipped two class
10.000 clean room for IC processing as well as access to 1.2 micron gate
array technology, the Microelectronics education program is performed at the
IUC‑Microelectronics. Researchers and students can access at least 15 Unix
workstations and numerous PC connected to the local network with 24 hour
InterNet access. Various software both commercial as well as educational
software for microelectronics are utilized to expose the students to various
aspects of Microelectronics.
With the
support from 27 full time staff members, of which 12 staffs have a
Ph.D degree in various Microelectronics areas and 4 others is completing
their Ph.D degree, the research and academic activities are
conducted at the IUC‑Microelectronics.
The IUC is
also intended to support the development of the electronics industries and
other related industries in Indonesia. In 1994, the research expenditure is
in the order of US$ 400.000 / year in various Microelectronics and
Information Technology areas. With most of the research grants are coming
from the advanced and highly competitive research programs sponsored by
Indonesian National Research Council. These research activities have
been conducted in conjunction with our Microelectronics graduate program with
a student body of 35 students mainly at Master level with a rate of 15
students / year. Some of the reseach results have been published in
various journals and conferences as well as in the form of teaching
materials.
Bentuk tampilan dari home page IUC Microelectronics ITB
|
Usaha-usaha di atas saat ini telah menampakan
hasilnya dengan berkembangnya jaringan komputer di Indonesia.
LEBIH LANJUT TENTANG APLIKASI DATABASE
Pada
kesempatan ini akan dicoba di jelaskan bentuk tampilan maupun cara membuat dari
database dalam jaringan komputer menggunakan Hyper Text untuk membangun sebuah
database yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Bentuk
keluaran dari database tersebut sudah sangat user-friendly, tampak pada
lampiran teks di atas adalah home page ITB yang di akses melalui HTTP
server di www.ee.itb.ac.id. Tampak pada lampiran text tersebut ada beberapa
kumpulan kata-kata yang menggunakan huruf italic. Hal ini menandakan bahwa ada
informasi tambahan yang dapat diperoleh dengan cara memindahkan kursor ke huruf
italic yang ada untuk kemudian meng-"click" huruf italic tersebut.
Misalkan
kita memilih untuk melihat lebih lanjut informasi tentang Inter University
Center on Microelectronics maka akan dikirimkan informasi lebih lanjut yang
berisi seperti pada teks selanjutnya. Terlihat bahwa bentuk database yang
dibangun sebetulnya sederhana dan bertingkat, bahkan lebih menyerupai sebuah
bacaan dimana si pemakai jaringan dapat bermain-main dengan informasi yang ada.
Akhirnya timbul istilah-istilah seperti information navigation dimana si
pemakai perlu melakukan navigasi informasi dalam jaringan World Wide Web.
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>
WELCOME TO
THE INTER UNIVERSITY CENTER ON MICROELECTRONICS
</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<P>
Establish in 1986, the Inter University Center on
Microelectronics (IUC‑ME) has become one of the leading center on
Microelectronics in Indonesia. IUC‑ME is the center for academic activities,
including, training, research, development & education, on
microelectronics intended for university lecturers, researchers and technical
persons from the Indonesian industries. <A
HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_obj.html"> Our major objective</A>
is to produce human resources to back‑up Indonesia's Microelectronics
industries including to elevate the educational level in the undergraduate
(S1) and graduate (S2 and S3) programs in electrical engineering, especially,
in electronics / microelectronics and its related fields.<P>
<P>
The center is gradually equipped with the required
personnel, laboratory equipments and other supporting <A
HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_equip.html"> facilities.
</A> Furnished with fully equipped two class 10.000 clean room for IC
processing as well as access to 1.2 micron gate array technology, the
Microelectronics education program is performed at the IUC‑Microelectronics.
Researchers and students can access at least 15 Unix workstations and
numerous PC connected to the local network with 24 hour InterNet access.
Various software both commercial as well as educational software for
microelectronics are utilized to expose the students to various aspects of
Microelectronics.<P>
<P>
With the support from 27 full time <A
HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_staff.html"> staff members
</A>, of which 12 staffs have a Ph.D degree in various Microelectronics
areas and 4 others is completing their Ph.D degree, the <A
HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_res.html"> research</A> and
<A HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_ac.html"> academic
activities</A> are conducted at the IUC‑Microelectronics.<P>
<P>
The IUC is also intended to support the development of
the electronics industries and other related industries in Indonesia. In
1994, the research expenditure is in the order of US$ 400.000 / year in
various Microelectronics and Information Technology areas. With most of the
research grants are coming from the advanced and highly competitive research
programs sponsored by Indonesian National Research Council. These <A
HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_res.html"> research
activities</A> have been conducted in conjunction with our
Microelectronics graduate program with a student body of 35 students mainly
at Master level with a rate of 15 students / year. Some of the <A
HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_paper.html"> reseach results
have been published</A> in various journals and conferences as well as
in the form of teaching materials.
</BODY>
</HTML>
Input file HTMP untuk home page IUC ME ITB
|
Terlihat
bahwa informasi yang diletakan dalam setiap halaman mungkin mengacu pada
informasi lainnya yang menjelaskan lebih rinci tentang berbagai subjek yang ada
dalam halaman sebelumnya. Jadi bentuk tampilan umumnya berbentuk tree
(pohon). Ujung bawah dari pohon infomasi tersebut biasanya di sebut sebagai home
page dimana umumnya merupakan informasi yang bersifat umum dan merupakan
index utama dari seluruh informasi yang ada. Hal ini belum terlihat dengan
jelas pada home page ITB akan tetapi hal ini sudah tampak cukup jelas
pada home page IUC Microelectronics ITB yang mencakup sebagian besar
profil / informasi yang ada di IUC Microelectronics ITB karena kebetulan
penulis sendiri yang membuat untuk www.ee.itb.ac.id. Dari home page IUC
Microelectronics ITB kita bisa melakukan navigasi untuk melihat lebih lanjut
tentang berbagai hal seperti:
• profil staff / peneliti IUC Microelectronics ITB.
• penelitian yang dilakukan di IUC Microelectronics ITB.
• Berbagai aktifitas akademik di IUC Microelectronics ITB.
• paper yang dipublikasi oleh para peneliti di IUC
Microelectronics ITB.
• Objectif dan misi yang di emban oleh IUC Microelectronics
ITB.
Selanjutnya kita dapat melihat informasi yang
lebih detail lagi mengenai berbagai hal yang di jelaskan di atas tentang IUC
Microelectronics ITB. Seluruh proses berjalan dengan mudah dan cepat karena
kita bekerja di bantu dengan mouse dalam lingkungan window.
Setiap
kali kita memilih untuk mencari informasi yang lebih detail sebetulnya dalam
lingkungan Hyper Text kita akan mengambil file Hyper Text yang lainnya,
file-file tersebut belum tentu tersimpan dalam satu komputer yang sama - bukan
mustahil file-file tersebut disimpan dalam komputer di belahan dunia lainnya,
seperti di Amerika, di Eropa, di Jepang. Seluruh proses betul-betul transparan
bagi para pemakai jaringan komputer, artinya pemakai tidak perlu mengetahui di
mana informasi sebetulnya di simpan - akan tetapi dapat berjalan-jalan dari
database yang satu ke database yang lain (yang mungkin terpisah jarak ribuan
kilometer) dengan mudahnya.
Karena
kita harus mengantisipasi proses globalisasi informasi di atas, barangkali para
pembaca memperhatikan bahwa seluruh informasi yang kami buat dalam server World
Wide Web (WWW) di www.ee.itb.ac.id seluruhnya dalam bahasa Inggris. Secara
tidak langsung, sebetulnya kami melakukan proses marketing dari
hasil-hasil penelitian di IUC Microelectronics ITB maupun menjelaskan pada para
pemakai jaringan tentang profil staff maupun aktifitas yang ada di IUC
Microelectronics ITB ke dunia international. Terus terang hal ini merupakan
tantangan paling besar yang dihadapi oleh IUC Microelectronics ITB karena sukar
sekali bagi dunia Microelectronics di Indonesia untuk hidup kecuali memasuki
dunia internasional dan bekerjasama dengan berbagai lembaga internasional.
Selanjutnya
mari kita bahas secara singkat cara membuat file-file informasi untuk
server-server World Wide Web (WWW) tersebut. Input file yang digunakan
sebetulnya adalah file-file teks ASCII biasa. Untuk memperoleh kemampuan
maksimum dari WWW server ada baiknya kita menggunakan bahasa Hyper Text
Markup Language (HTML). Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat input file
untuk home page IUC Microelectronics ITB yang kami tayangkan di atas. Secara
umum sebuah input file HTML harus menggunakan format:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>
........
judul dari file .......
<\TITLE>
<\HEAD>
<BODY>
..........
disini isi dari file HTML .....
<\BODY>
<\HTML>
Kata-kata <HTML> di tujukan untuk
mengaktifkan program bahwa bahasa yang digunakan adalah Hyper Text Markup
Language (HTML). Untuk melakukan referensi ke informasi lainnya menggunakan
perintah:
<A
HREF="..... lokasi informasi ...." informasi lain <A>
Dimana kata-kata informasi lain akan
tampil dalam huruf italic yang nantinya siap menerima "clik" mouse si
pemakai jaringan. Jika pemakai jaringan memilih untuk meng-"click"
huruf italic tersebut, maka program akan berusaha untuk mengambil file yang
ditunjukan oleh "...lokasi_informasi..." tersebut. Bentuk lokasi
informasi dapat berupa referensi sebagai berikut:
http:\\www.ee.itb.ac.id\me_ac.html
yang menunjukan bahwa:
• Protokol yang digunakan adalah HTTP (Hyper Text Transfer
Protocol)
• Mesin yang perlu dihubungi adalah www.ee.itb.ac.id
• File yang perlu di ambil adalah me_ac.html
File me_ac.html berbentuk ASCII yang dapat di
edit menggunakan editor komputer biasa.
Tentunya
protocol yang digunakan bisa saja bukan HTTP, misalnya jika kita melakukan
referensi kepada kemampuan untuk melakukan transfer file, kita dapat
menggunakan protocol FTP (File Transfer Protocol) untuk memungkinkan pengguna
melakukan transfer file, misalnya, file-file hasil-hasil penelitian.
Kemampuan
dari HTML cukup luas, selain dari apa yang diterangkan secara sepintas di atas
kemampuan lain yang barangkali akan menarik bagi banyak pemakai jaringan adalah
kemampun untuk melakukan transfer dan menampilkan gambar dan suara di samping
tampilan teks biasa, hal ini memungkinkan sebuah HTTP server menjadi multi
media database. File-file gambar yang di transmisikan dapat menggunakan format
GIF atau TIFF yang merupakan format umum digunakan komputer. Bahkan peralatan
scanner yang umum ada di pasaran saat ini cukup mudah untuk memproduksi gambar
/ file dalam format GIF dan TIFF sehingga cukup mudah bagi kita untuk membangun
sebuah HTTP server multi media.
Memang
harus kita akui bahwa dengan adanya fasilitas yang demikian canggih akan
memudahkan para pemakai jaringan untuk melakuka navigasi informasi, akan tetapi
seseorang harus duduk di hadapan komputer dan mengisikan informasi yang
tersebut di dalam HTTP server. Spesifikasi orang yang mampu mengisi HTTP server
sebetulnya tidak banyak, tetapi cukup:
• Mampu berbahasa inggris dengan baik.
• Mempunyai wawasan yang cukup tentang informasi yang akan di
isikan ke HTTP server.
• Mampu untuk berfikir kreatif dan memilah-milah informasi
berdasarkan stratanya.
• Mau duduk berjam-jam di depan komputer dan menuliskan
informasi yang dibutuhkan.
Kami sangat berharap para pustakawan dapat
melakukan hal-hal ini di sela-sela waktu kerjanya di perpustakaan. Jika
fasilitas yang ada di perpustakaan-perpustakaan yang ada di Indonesia belum
memungkinkan untuk membangun HTTP server, kami (CNRG ITB) bersedia mengorbankan
sebagian tempat yang ada di HTTP server yang kami bangun untuk tempat
penyimpanan sementara informasi yang telah dibuat oleh para pustakawan di
Indonesia. Hanya dengan cara ini, kita dapat mempublikasikan hasil-hasil /
kemampuan yang ada di Indonesia ke dunia internasional.
ALTERNATIF PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI
Pada
kesempatan selanjutnya ini, beberapa alternatif teknologi jaringan komputer
akan di bahas secara garis besar. Hal ini dapat dilihat dari beberapa sudut,
antara lain:
• Jarak jangkau jaringan komputer. Hal ini sering
berkaitan dengan kecepatan dan jenis media komunikasi yang digunakan.
• Fleksibilitas tata-cara komunikasi (protokol) yang
digunakan. Apakah protokol yang digunakan bergantung pada jenis komputer
yang digunakan?
Pada
kesempatan ini, kami akan mencoba memfokuskan pada teknologi jaringan komputer
untuk komputer mikro (PC) yang relatif cukup murah dan sangat mudah
memperolehnya di Indonesia. Kami akan membahas dari sudut jangkauan wilayah
tempat jaringan komputer tsb. dioperasikan, yaitu:
• Local Area Network (LAN) umumnya berada dalam satu
ruangan atau dalam satu gedung.
• Wide Area Network (WAN). Dalam skala kota, sering
dikenal dengan sebutan Metropolitan Area Network (MAN).
LOCAL AREA NETWORK
Pada LAN, umumnya menggunakan kecepatan tinggi
10-100Mbps.
• Alternatif saluran penghubung yang digunakan adalah:
m Serial line, adalah alternatif termurah akan tetapi sangat
tidak fleksible untuk jaringan yang besar.
m Thin coax (50 ohm), umumnya menggunakan coax tipe RG58 dan mampu
untuk digunakan untuk jarak sekitar 200m pada kecepatan 10Mbps.
m Thick coax (50 ohm), umumnya menggunakan coax tipe RG8 dan mampu
digunakan sampai jarak 500m tanpa repeater pada kecepatan 10Mbps.
m Twisted pair, umumnya digunakan pada kecepatan rendah 2Mbps
dan untuk jarak-jarak yang tidak terlalu jauh.
m Fiber optics, umumnya digunakan untuk kecepatan sangat
tinggi 100Mbps ke atas. Tentunya harganya sangat mahal.
• Jenis perangkat keras yang digunakan juga beragam, tergantung
pada metoda akses ke media komunikasi yang digunakan. Yang cukup banyak
dikenal, seperti:
m Ethernet, menggunakan Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection
(CSMA/CD). Beberapa tipe Ethernet card yang banyak dipasaran menggunakan metoda
ini adalah 3COM, NE-2000, Western Digital, SMC, COMPEX.
m Token Ring, yang lebih effektif dalam memberi kesempatan
bagi setiap PC yang tersambung ke jaringan untuk mengakses media komunikasi
yang digunakan. Teknik Token Ring digunakan oleh jaringan yang di kembangkan
oleh IBM.
• Di pandang dari sudut protokol komunikasi yang digunakan,
dikenal beberapa buah, seperti:
m Novell, merupakan sistem operasi jaringan komputer yang di rancang untuk
mengkaitkan PC ke dalam jaringan antar PC yang dapat membuat harddisk dari
server / client yang ada menjadi transpran bagi satu dengan lainnya.
m TCP/IP (Transmission Control
Protocol/InterNet Protocol)
yang merupakan standard protokol pada jaringan InterNet yang tidak tergantung
pada jenis komputer yang digunakan. Dengan menggunakan TCP/IP akan memungkinkan
berbagai komputer (PC / Machintosh / Sun / HP) untuk berinteraksi satu dengan
lainnya tanpa masalah yang berarti. Barangkali perlu dicatat bahwa TCP/IP
adalah perlengkapan standard pada sistem operasi Unix. Saat ini ada beberapa
Unix untuk PC yang dapat diperoleh secara cuma-cuma yaitu 386BSD dan Linux.
m IPX/SPX, adalah standard protokol pada jaringan Novell untuk mengatasi masalah
internetworking pada jaringan PC yang menggunakan Novell. Pada kenyataannya,
sering kali IPX di jalankan berkaitan dengan TCP/IP karena lebih menguntungkan.
m Protokol komunikasi Peer-to-Peer, antara lain di implementasikan pada Window
for Workgroup.
• Dari sudut perangkat lunak aplikasi yang digunakan banyak
sekali yang dapat dijadikan contoh, kami akan mencoba mengambil beberapa sampel
yang mudah di peroleh di Indonesia, seperti:
m Network Operating System (NOS), merupakan perangkat lunak yang tersedia
secara cuma-cuma berikut source codenya. Kebetulan kami juga ikut mengembangkan
perangkat ini & dapat diperoleh langsung dari kami. Perangkat ini di
rancang terutama untuk aplikasi PC sebagai router di jaringan komputer TCP/IP
yang heterogen yang menggunakan berbagai media komunikasi. Perangkat ini telah
menjadi tulang punggung de-facto jaringan Paguyuban TCP/IP.
m Window for workgroup, merupakan perangkat Window yang di rancang
untuk komunikasi peer-to-peer. Perangkat ini di rancang untuk memudahlan
beberapa orang agar dapat bekerjasama dalam jaringan.
WIDE AREA NETWORK
Pada WAN, umumnya menggunakan kecepatan yang
relatif rendah 1200bps-250Kbps.
• Di tinjau dari sudut media komunikasi jarak jauh yang
digunakan, ada beberapa alternatif yang mungkin digunakan di Indonesia,
seperti:
m Telepon, umumnya kita cenderung untuk berusaha menggunakan kecepatan setinggi
mungkin karena untuk menghemat biaya interlokal. Sayang sekali kondisi telepon
di Indonesia pada beberapa daerah masih kurang baik sehingga membatasi
kecepatan maksimum yang dapat di transmisikan melalui telepon.
m Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP), sistem ini milik PT. Telkom dan PT. Indosat.
Secara teoritis seharusnya sistem ini memberikan alternatif yang murah untuk
mengembangkan jaringan komputer jarak jauh. Keterbatasan port SKDP yang hanya
di beberapa kota di Indonesia dan pembatasan kecepatan maksimum pemakai pada
2400bps tampaknya menghambat perkembangan sistem komunikasi jarak jauh ini.
m VSAT, alternatif ini merupakan usaha yang relatif baru yang memungkinkan
kita membangun jaringan komputer wilayah luas di Indonesia menggunakan satelit
Palapa. Ada beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang ini seperti Citra
Sari Makmur (CSM), Elektrindo Nusantara, Lintas Arta.
m Teknologi Packet Radio, teknologi ini pertama kali di kembangkan dan
di operasikan pada skala besar di dunia amatir radio. Saat ini, teknologi ini
merupakan salah satu tulang punggung utama pada jaringan antar perguruan
tinggi, lembaga penelitian dan industri di Indonesia. Hal ini dimungkinkan
karena biaya operasi jaringan packet radio sangat rendah. Bahkan beberapa
penelitian yang ada mengarah untuk meningkatkan kecepatan jaringan menjadi
56Kbps dan 125Kbps menggunakan peralatan yang dikembangkan sendiri di
Indonesia. Hal ini mudah-mudahan akan memungkinkan kita untuk membangun
jaringan di Indonesia tanpa perlu terlalu banyak bergantung pada luar.
• Di tinjau dari sudut tata cara komunikasi (protokol) yang
digunakan:
m X.25, adalah tata cara komunikasi antar dua buah komputer yang terkait pada
Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP).
m AX.25, adalah turunan dari X.25 akan tetapi digunakan sebagai protokol link
dalam jaringan packet radio.
m TCP/IP, merupakan tata cara komunikasi yang secara de-facto merupakan protokol
standard yang digunakan dalam jaringan komputer terbesar di dunia - InterNet.
Adalah menguntungkan jika kita menggunakan protokol ini sejak awal karena
banyak vendor / sistem operasi yang mendukung protokol komunikasi ini.
m UUCP. Unix-to-Unix Copy Program, awalnya dikembangkan untuk mengirimkan file
antar mesin Unix. File-file ini dapat berupa surat elektronik (E-mail) maupun
konferensi elektronik (news). Solusi ini tidak terlalu baik untuk pengembangan
jangka panjang sebuah jaringan komputer, akan tetapi dapat digunakan untuk
solusi sementara yang sifatnya darurat.
TEKNOLOGI PACKET RADIO
Selanjutnya
kami mencoba untuk menjelaskan teknologi perangkat keras yang sudah mampu
dibuat sendiri di Indonesia. Beberapa teknologi bahkan tersedia secara
cuma-cuma. Kami menggunakan perangkat lunak Network Operating System (NOS)
sebagai perangkat lunak utama yang digunakan untuk mengoperasikan komputer
mikro sebagai switch TCP/IP.
Secara
umum teknologi perangkat keras paket radio, khususnya yang tersedia di
Indonesia dapat kita bagi dalam beberapa alternatif, yaitu:
• modem sederhana 1200bps.
• menggunakan Terminal Node Controller yang ada dipasaran [1].
• Card HDLC di PC dan modem 56Kbps untuk sistem-sistem
berkecepatan tinggi [2][3][4].
Mungkin perlu dicatat bahwa pembuatan perangkat
packet radio berkecepatan 56Kbps merupakan bagian dari Riset Unggulan Terpadu
(RUT) yang sedang dilakukan dalam kerjasama ITB (KBK Jaringan Komputer PAU
Mikroelektronika ITB) dan UGM (PUSKOM). Kami mentargetkan untuk
mengimplementasikan teknologi packet radio kecepatan 56Kbps ini antara Jakarta
- Jawa Barat - Jawa Tengah menggunakan dana RUT yang mudah-mudahan dapat
terealisasi pada tahun 1996 mendatang. Hal ini diharapkan dapat menjadi
terobosan di Indonesia khususnya dalam dunia jaringan komputer.
Dalam gambar, diperlihatkan diagram
blok sebuah stasiun paket radio sederhana menggunakan modem yang sangat
sederhana. Modem tersebut menggunakan one-chip modem TCM3105. Rangkaian
selebihnya hanyalah berupa level translator antara TTL dengan RS232 (+12V -
-12V), dalam hal ini kami menggunakan solusi CMOS inverter yag dapat diperoleh
dengan biaya sekitar Rp. 1.500,- sehingga dapat menekan biaya secara
keseluruhan dibandingkan menggunakan solusi yang lebih praktis menggunakan
TTL-RS232 interface. Kristal yang digunakan adalah 4.4336MHz yang digunakan
pada sinyal burts PAL sehingga sangat mudah diperoleh di Indonesia. Biaya
keseluruhan modem sederhana ini sekitar Rp. 50.000,-. Rangkaian lengkap dari
modem 1200bps sederhana ini dapat dilihat pada gambar. Yang perlu kita
tambahkan pada komputer mikro yang kita gunakan hanyalah perangkat lunak packet
driver AX25.COM yang merupakan program resident di komputer mikro yang bertugas
untuk membentuk frame-frame AX.25. Di atas packet driver ini kita dapat
menjalan perangkat lunak NOS TCP/IP yang menjadikan komputer mikro tsb sebagai
sebuah switch dalam jaringan komputer TCP/IP. Tentunya kerja komputer mikro
menjadi terbebani karena harus secara terus menerus memberikan servis untuk
membentuk sinyal High Level Data Link Controller (HDLC). Alternatif ini dapat
berjalan cukup baik menggunakan komputer mikro kelas 286 ke atas.
Gambar 3. Stasiun paket radio sederhana yang dapat
dibuat dengan biaya beberapa ratus ribu rupiah saja.
|
Gambar 4. Rangkaian modem sederhana 1200bps menggunakan
one-chip modem TCM3105.
|
Dalam
gambar, diperlihatkan diagram blok dari stasiun paket radio yang umumnya
digunakan saat ini di Jaringan komputer Paguyuban. Peralatan inti yang
digunakan adalah sebuah Terminal Node Controller (TNC) yang berisikan sistem
minimum mikroprosesor umumnya menggunakan Z80 dan dilengkapi oleh modem
1200bps. Sistem minimum Z80 ini menjalankan fungsi High Level Data Link
Controller (HDLC) sehingga sebagian besar kerja protokol lapisan link dapat
dilaksanakan oleh sistem minimum Z80 sehingga mengurangi beban komputer mikro
yang harus menjalankan fungsi sebagai switch TCP/IP. Peralatan Terminal Node
Controller ini cukup banyak dijual dipasaran Indonesia dengan harga yang
berkisar antara Rp. 500.000,- s/d Rp. 800.000,- per buah. Tentunya biaya yang
dikeluarkan jika TNC tsb dibuat sendiri di Indonesia lebih rendah. Umumnya
perangkat lunak Network Operating System (NOS) yang standard dibuat untuk
menggunakan TNC sebagai interface ke WAN radio. Untuk keperluan ini telah
dikembangkan protokol interface antara perangkat lunak NOS dengan perangkat
TNC. Protokol ini dikenal sebagai Keep It Simple Stupid (KISS) [5].
Gambar 5. Set up stasiun paket radio yang umum
digunakan, terdiri dari komputer, Terminal Node Controller dan radio.
Gambar 6. Stasiun packet radio berkecepatan tinggi
56Kbps dengan peralatan High Level Data Link Controller Chip (HDLC) card di
komputer mikro.
|
Dalam
gambar, diperlihatkan diagram blok dari stasiun paket radio berkecepatan tinggi
56Kbps yang saat ini sedang dalam proses pengembangan oleh tim ITB dan UGM.
Secara umum perangkat lunak 56Kbps terdiri dari card High Level Data Link
Controller (HDLC), modem 56Kbps yang bekerja pada 28MHz dan transverter
dari 28MHz ke VHF atau UHF. Card HDLC yang kami rancang menggunakan Zilog Z8530
yang relatif murah tetapi handal. Di samping itu, di rencanakan agar Zilog
Z8530 tsb. dapat melakukan transfer data langsung ke memory melalui fasilitas Direct
Memory Access (DMA) sehingga mampu untuk digunakan sampai dengan kecepatan
250Kbps.
Mudah-mudahan
bagian ini dapat memberikan gambaran bahwa alternatif teknologi jaringan
komputer sebetulnya cukup banyak, sebagian bahkan dapat kita buat sendiri di
Indonesia. Sebagian besar perangkat lunak yang dibutuhkan bahkan sebetulnya
tersedia secara cuma-cuma.
RANGKUMAN
Beberapa hal penting yang dapat dirangkum dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
• Konsep / etos kerja yang berorientasi untuk melayani pemakai
perpustakaan secara maksimal perlu dibina sebelum kita dapat memanfaatkan
semaksimal mungkin teknologi informasi yang sangat canggih ini.
• Berbagai alternatif teknologi informasi sebetulnya cukup
banyak, sebagian besar perangkat lunak yang dibutuhkan bahkan tersedia secara
cuma-cuma.
• Perangkat keras yang dibutuhkan bahkan dapat dibangun
menggunakan komputer mikro / PC yang banyak tersedia di pasaran dengan harga
yang relatif murah.
• Beberapa alternatif media komunikasi telah dikemukakan &
sebagian bahkan dapat dibuat sendiri di Indonesia.
• Kami di Computer Network Research Group ITB bersedia
menyediakan sebagian dari harddisk yang ada di kami untuk menjadikan tempat
bagi informasi-informasi menggunakan Hyper Text yang dikembangkan para
pustakawan di tanah air.
Adalah komitmen kami di CNRG ITB untuk membantu
semaksimal mungkin rekan-rekan yang ingin mengembangkan jaringan komputernya.
Mudah-mudahan hal ini akan berguna bagi kemajuan Indonesia khususnya dunia
pendidikan dan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
[1] P.R. Karn, KA9Q, H.E.
Price, NK6K dan R.J. Diersing, N5AHD, "Packet radio in the amateur
service," IEEE Journal on Selected Areas in Communications, vol. SAC‑3,
hal. 431‑439, 1985.
[2] M. Chepponis, K3MC dan
B. Mans, AA4CG, "A totally awesome high‑speed packet radio I/O interface for IBM PC/XT/AT/386 and
Macintosh II computers," Proceedings ARRL 7th Computer Networking
Conference, hal. 36‑40, October 1988.
[3] D.A. Heatherington, "A
56 Kilobaud RF Modem", Proceedings 6th ARRL Computer Networking
Conference, Redondo Beach, pp. 68‑75, 1988.
[4] Phil Karn, KA9Q, "WA4DSY
56 bpsk modem", TAPR Meeting, Tucson, AZ, 1988.
[5] M. Chepponis, K3MC dan
P. Karn, KA9Q, " The KISS TNC: A simple host‑to‑TNC communication
protocol," Proceedings 6th ARRL
Computer Networking Conference, Redondo Beach, pp. 38‑43, 1988.
Onno W. Purbo, Lulusan terbaik teknik elektro ITB 1987. Gelar Master bidang
semiconductor laser & fiber optik dari McMaster University, Canada 1989.
Gelar Ph.D bidang Silicon Devices & Integrated Circuit dari University of
Waterloo, Canada 1993. Sejak tahun 1981 aktif sebagai amatir radio dengan nama
panggilan YC1DAV. Telah mempublikasi delapan (8) buah paper dalam referred
jurnal ilmiah internasional. Tidak kurang dari 17 buah paper dalam konperensi
internasional. Total publikasi selama 5 tahun terakhir, tidak kurang dari 70
buah paper tingkat nasional maupun internasional. Tahun 1992, masuk dalam buku
"American men and women of science". Saat ini menjabat / bertugas
sebagai:
• Staf pengajar di jurusan teknik elektro ITB.
• Ketua KBK Jaringan Komputer di PAU Mikroelektronika ITB.
• Peneliti utama di Lab. IC Processing, PAU Mikroelektronika
ITB.
• Principal Investigator dalam RUT-2 untuk mengembangkan WAN
Packet Radio berkecepatan tinggi 56Kbps ke atas.
• Konsultan untuk pengembangan sistem informasi di:
m Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
m Departemen Kehutanan.
m Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
• Indonesian node coordinator untuk academic community untuk
pengembangan Sustainable Development Network (SDN) - United Nation Development
Program (UNDP).
• Country coordinator untuk YB-NET, Amatir Packet Radio TCP/IP
Network dengan IP address kelas B 44.132.
• Koordinator BANDUNG-NET (bagian Paguyuban Network) dengan IP
address kelas B 167.205.
• Anggota pada beberapa satuan tugas di ITB, seperti:
m Pengembangan Microsat.
m Pengembangan ITB-NET.
m Pengembangan Perpustakaan.
Saat ini aktif melakukan penelitian bidang
teknologi IC & mikroelektronika. Di samping itu, aktif mengembangkan dan
mengimplementasikan teknologi packet radio khususnya untuk jaringan komputer
TCP/IP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar