Selasa, 23 April 2013

TEKNOLOGI JARINGAN INFORMASI ANTAR KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN INFORMASI


TEKNOLOGI JARINGAN INFORMASI ANTAR KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN INFORMASI

Onno W. Purbo
Computer Network Research Group
Inter University Center on Microelectronics
Institute of Technology Bandung
Bandung 40132
FAX 022 214-417
yc1dav@itbgtw.itb.ac.id


ABSTRACT
                        Konsep yang akan diketengahkan disini adalah mengarahkan fungsi perpustakaan yang umumnya pasif sebagai "arsip informasi" menjadi "information provider" yang dapat secara aktif & mudah melayani pengguna perpustakaan. Objektif yang ingin dicapai, adalah perpustakaan yang:
                       Customer Oriented.
                       Pro-aktif.
            Keaktifan perpustakaan dalam melayani penggunanya menjadi penting karena akan memudahkan bagi unit-unit lain di dalam & di luar kampus untuk memberikan finansial support untuk perpustakaan tersebut. Bahkan jika mungkin perpustakaan sebaiknya berfungsi sebagai "biro iklan" dan "public relation" bagi berbagai penelitian & pengembangan yang dilakukan oleh staff & mahasiswa di universitasnya masing-masing sehingga memperlancar konsep link & match antara universitas dan dunia di luar universitas. Semua bertumpu pada konsep yang berlaku dalam dunia bisnis, yaitu:

                        Total Customer Satisfaction

                        Pada kesempatan ini, konsep / objektif di atas akan kami coba tuangkan dengan menggunakan alternatif teknologi jaringan komputer yang pada saat ini sudah mulai mapan dan dapat diperoleh cukup mudah di Indonesia.

PENDAHULUAN
Gambar 1. Topologi jaringan komputer di Indonesia (February 1995).
            Dalam era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi dan jaringan komputer akan menentukan keberhasilan seseorang / institusi dalam berkompetisi di era globalisasi. Tujuan utama paper ini adalah:

           Memberikan gambaran secara garis besar kondisi / keadaan jaringan komputer di Indonesia.
           Memberikan gambaran berbagai aplikasi jaringan komputer yang mungkin digunakan untuk menambah nilai tambah servis yang diberikan oleh perpustakaan.
           Memberikan gambaran alternatif teknologi yang ada & yang dapat diperoleh / dikembangkan sendiri di Indonesia.
           Memotivasi rekan‑rekan lainnya untuk bergabung & turut mengembangkan teknologi jaringan komputer di Indonesia.

Secara umum keadaan jaringan komputer di Indonesia pada bulan Februari 1995 dapat dirangkum sebagai berikut:

           A total of 83 major nodes are in operation with 67 (81%) of which are located in Bandung; the rest (19%) are spread all over Indonesia including Jakarta.
           Interestingly, most of the nodes (80%) are using the low cost packet radio technology to form a WAN, the rest (20%) mostly in Jakarta are using dial‑up UUCP / TCP/IP to reach the InterNet gateway at IPTEK‑NET Jakarta.
           In addition to the active nodes, there are currently at least 71 nodes are preparing their equipments and human resources to join the network.
           The estimated total user is 6049 users with 37.0% are at universities, 7.5% in research institutions, 1.7% NGO, 34.7% in government institutes, and 19.1% commercial / industries.
           Approximately 68.3% of total users accessible in Jakarta; 30.1% users reside in Bandung city (24.4% are users of ITB).
           Major applications are 4 major electronic mailing lists, 14 major newsgroups & Gopher / WWW servers.
           Estimated growth rate is 700% per year.

Karena jaringan komputer ini terdiri dari beberapa inisiatif, maka sering kali di sebut dengan nama jaringan komputer Paguyuban. Rangkuman beberapa penghubung ke jaringan InterNet yang beroperasi di Indonesia adalah:

            IPTEK‑NET
                          m      TCP/IP 300bps to Aachen Germany
                          m      TCP/IP 64Kbps to SprintNet (USA)
            Universitas Indonesia
                          m      UUCP 14.4Kbps to UUNET (USA), DIALIX (OZ)
            Institut Teknologi Bandung
                          m      TCP/IP 38.4Kbps to CRL in Kashima, Japan via ETS‑V (experimental)
                          m      Store‑and‑Forward AX.25 VITASAT to InterNet.

Beberapa hal yang akan dibahas dalam paper ini adalah:

           Beberapa konsep yang mendasari integrasi perpustakaan dalam jaringan komputer.
           Beberapa contoh aplikasi yang mungkin digunakan untuk menaikan nilai tambah perpustakaan.
           Perangkat lunak & cara kerja perangkat tersebut.
           Beberapa alternatif perangkat keras untuk teknologi jaringan komputer.


BEBERAPA KONSEP DASAR UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PERPUSTAKAAN
            Pada kesempatan ini, kami akan mengetengahkan beberapa konsep yang mendasari aplikasi jaringan komputer khususnya yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah sebuah perpustakaan.

           Konsep link & match berbasis teknologi informasi. Yang mengkaitkan unsur perguruan tinggi (dosen, mahasiswa, perpustakaan), industri dan masyarakat.
           Konsep perpustakaan sebagai information provider.
           Konsep Universitas Terbuka berbasis teknologi informasi.

Dalam konsep di atas akan diperlihatkan pentingnya meningkatkan skala ekonomi dari unsur-unsur di perguruan tinggi sehingga menjadi lembaga self-financing - bukan cost center dengan subsidi negara / masyarakat.


KONSEP LINK & MATCH BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
            Pada kesempatan ini, konsep link & match akan dipandang dari sudut problem based learning (PBL) terutama untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin bagi para mahasiswa. PBL pada dasarnya sebuah konsep belajar secara kolektif melalui siklus:

    m    Problem / masalah.
    m    Diskusi dalam kelompok, dengan objektif:
                       Analisa masalah menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
                       Keperluan akan informasi lebih lanjut (hal ini merupakan goal dari proses belajar).
    m    Belajar secara mandiri
                       Penggunaan sumber daya yang ada untuk belajar.
                       Integrasi berbagai pengetahuan multidisiplin.
    m    Pertukaran informasi, yang intinya:
                       Menjawab pertanyaan "apakah kita memperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang masalah yang ada?"
                       Bukan mustahil kita akan terbentur pada masalah yang baru.

Dengan melakukan integrasi antara universitas dengan dunia nyata melalui jaringan komputer, PBL dalam sistem informasi yang effisien, dapat menjadi:

    m    Problem / masalah
                       Merupakan masalah-masalah yang ada di dunia nyata / industri.
                       Hal ini merupakan kontribusi proses link & match pada dunia pendidikan.
    m    Diskusi dalam kelompok
                       Tidak terbatas pada kelompok kecil di kelas.
                       Dapat dengan mudah berdiskusi dengan para pakar baik di dalam maupun diluar negeri.
                       Pendalaman masalah menjadi lebih effisien.
    m    Belajar secara mandiri
                       Penggunaan sumber daya / informasi tidak terbatas pada perpustakaan konvensional.
                       Informasi dapat diambil dengan mudah dari information provider, akses data-base, tempat penyimpanan file / data.
                       Tidak terikat pada sumber informasi yang ada di dalam negeri tetapi juga pada informasi yang ada di luar negeri.
    m    Pertukaran informasi
                       Kedalaman pengertian akan sebuah masalah menjadi sangat dalam, jauh lebih dalam dibandingkan dengan proses PBL secara konvensional yang tidak menggunakan jaringan komputer.

Hal yang menarik dari PBL berbasis jaringan komputer adalah:

           Para mahasiswa menjadi terbiasa dengan masalah-masalah di dunia nyata. Hal ini memudahkan perguruan tinggi menghasilkan sarjana yang siap pakai (bukan hanya siap latih).
           Para sarjana yang dihasilkan dapat langsung terjun ke dunia pekerjaan karena sudah terbiasa dengan dunia nyata yang ada.
           Kecenderungan yang kami amati, para sarjana yang sudah terbiasa terjun ke masyarakat melalui jaringan komputer ini - cenderung untuk:

                 m   Lebih percaya pada diri sendiri.
                 m   Lebih suka untuk membangun usaha sendiri (hal ini berarti menciptakan sendiri lapangan pekerjaan & bukan mencari lapangan pekerjaan).

            Pengamatan kami lakukan selama satu tahun terakhir, melihat sendiri akibat adanya jaringan komputer di perguruan tinggi di Indonesia.

Tentunya komponen link & match tidak terbatas pada PBL, proses pemandirian perguruan tinggi (self-supporting & self-financing), terbentuknya universitas terbuka, perubahan konsep perpustakaan bahkan kemungkinan untuk pengembangan masyarakat. Semua ini akan kami coba gambarkan secara lebih seksama pada bagian-bagian berikutnya.

KONSEP UNIVERSITAS TERBUKA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Gambar 2. Konsep universitas terbuka berbasis teknologi informasi.
            Keuntungan utama jaringan komputer adalah:

           Tidak terikat pada dimensi ruang dan waktu.
           Memudahkan networking & resource sharing.

Keuntungan tersebut sangat bermanfaat dalam mengkaitkan, unsur-unsur utama sebuah universitas:

           Mahasiswa.
           Dosen.
           Perpustakaan (information provider).
           Masyarakat.
           Dunia industri / bisnis.

Hubungan antar unsur di gambarkan secara konseptual dalam gambar. Ciri khas sebuah universitas terbuka, mahasiswa tidak terikat pada universitas konvensional akan tetapi merupakan bagian dari masyarakat / industri / bisnis. Seluruh aplikasi jaringan komputer, terutama:

           Diskusi secara elektronik.
           Surat elektronik.
           Akses database.
           File transfer.

akan sangat berguna untuk mempermudah interaksi, bahkan bukan mustahil merubah konsep pendidikan universitas terbuka.
            Untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dari adanya mahasiswa yang berpengalaman heterogen ini, konsep mendasar dari universitas terbuka dapat terombak dengan adanya jaringan komputer:

           Sistem pendidikan dapat diubah menjadi learning-based; bukan teaching based seperti yang umumnya dilakukan saat ini.
           Diskusi kelompok dapat berjalan lebih lancar & effisien bertumpu pada jaringan komputer yang tidak terikat pada ruang & waktu. Interaksi dapat dilakukan bukan hanya antar mahasiswa UT - akan tetapi dengan berbagai nara sumber, lingkungan masyarakat, bisnis & industri. Hal ini akan memperluas wawasan para mahasiswa UT.
           Para pakar (tidak terbatas pada dosen UT) dapat dengan mudah dihubungi karena adanya fasilitas E-mail yang tidak mengikat ruang gerak.
           Perpustakaan dapat berpartisipasi sebagai information provider.
           Bukan mustahil, interaksi dilakukan secara global keluar batas-batas negara - pemahaman & perkembangan ilmu pengetahuan menjadi lebih cepat. Hal ini telah terjadi saat ini di jaringan komputer Paguyuban Network yang saat ini beroperasi di Indonesia, khususnya di ITB yang telah terkait ke InterNet telah memperlihatkan bahwa banyak mahasiswa ITB yang mengakses informasi di InterNet dan belajar langsung menggunakan jaringan InterNet kepada pakar-pakar maupun information provider yang ada di luar negeri.

Secara keseluruhan sistem jaringan komputer memungkinkan percepatan pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) pemakai jaringan.


KONSEP PERPUSTAKAAN SEBAGAI INFORMATION PROVIDER
            Secara konseptual peran perpustakaan dalam jaringan komputer dapat digambarkan seperti terlihat dalam gambar. Dalam hal ini, perpustakaan diharapkan dapat memainkan pernannya secara aktif terutama sebagai:

           information provider (sumber informasi) bukan hanya secara pasif berfungsi sebagai information archival site (tempat penimbunan / penyimpanan informasi).
           konsep yang dikembangkan untuk perpustakaan dimasa mendatang adalah networking & resource sharing.
           penggunaan jaringan memungkinkan perpustakaan untuk bertindak agresif sebagai ujung tombak marketing sebuah perguruan tinggi. Hal ini memungkinkan sistem perguruan tinggi untuk self-supporting & self-financing.

Semua kemudahan yang ada diarahkan kepada konsep yang berlaku dalam dunia bisnis:

            Total Customer Satisfaction

keberhasilan dalam memahami & menerapkan konsep ini dalam perpustakaan-perpustakaan bukan mustahil akan meningkatkan nilai perpustakaan yang nantinya memudahkan pihak perpustakaan untuk memperoleh finansial yang dibutuhkan untuk beroperasi.

Fasilitas Akses ke Data-Base.
Sebagai information provider, perpustakaan mempunyai hubungan sejajar untuk mengakses data-base yang ada di information provider lainnya, baik yang ada di:

           Industri.
           Perguruan tinggi lain.
           Berbagai data-base yang tersebar di InterNet.

Standarisasi data-base sebaiknya menggunakan de-facto standard InterNet seperti gopher, Wais, WWW, Mosaic. Semua data-base standard InterNet ini merupakan public domain.
            Beberapa contoh manfaat yang dapat kita peroleh dengan dikaitkannya data-base yang ada pada jaringan data-base gopher di InterNet, antara lain:

           Kita dapat dengan mudah mengakses berbagai standard dunia di lembaga-lembaga dunia, seperti, International Telecommunication Union (ITU).
           Kemudahan mencari informasi dimana letak berbagai perangkat lunak / data-data hasil berbagai penelitian yang ada di berbagai perguruan tinggi maupun institusi penelitian.
           Diseminasi hasil-hasil penelitian secara otomatis ke masyarakat. Perpustakaan menjadi information provider yang menjadi tulang punggung konsep link & match.

Walaupun informasi yang diberikan tampaknya cuma-cuma, akan tetapi di balik servis yang cuma-cuma kepada pemakai jaringan, perpustakaan dapat dengan mudah melakukan track record yang berisi:

           Informasi apa saja yang di akses oleh pemakai jaringan.
           Berapa banyak pemakai yang mengakses informasi tersebut.
           Bagaimana latar belakang pemakai informasi.

Keberhasilan perpustakaan dalam mengakses informasi tersebut akan memperkuat posisi perpustakaan sebagai information provider, karena akan mempermudah perpustakaan dalam memperoleh dana operasional dari badan-badan / unit yang ingin memasang informasinya dalam database elektronik milik perpustakaan.

Fasilitas Transfer File
            Proses diseminasi informasi juga di bantu menggunakan fasilitas ini, informasi yang disebarkan meliputi:

           Laporan-laporan penelitian.
           Tugas-tugas akhir / thesis.
           Program-program / perangkat lunak komputer (termasuk source code).
           Berbagai file data, umumnya berupa file gambar, suara.

dapat diperoleh berupa file-file komputer. Perpustakaan dapat berfungsi sebagai pusat arsip penelitian-penelitian yang ada di perguruan tinggi. Hal ini dapat direalisasikan menggunakan fasilitas:

           File Transfer Protocol (FTP) untuk membuka kemungkinan bagi para peneliti / mahasiswa meletakan hasil penelitian / pekerjaan yang dilakukan.
           Pengambilan file-file ini dapat dilakukan menggunakan fasilitas anonymous FTP sehingga tidak perlu membebani birokrasi. Anonymous FTP memungkinkan pemakai jaringan untuk mengambil file yang tersedia tanpa perlu melakukan prosedur administratif untuk memperoleh account pada komputer tempat file tersebut disimpan. Hal ini adalah untuk memudahkan para pengguna perpustakaan dalam memperoleh layanan.

Saat ini PC bukan lagi barang yang langka di masyarakat, bahkan di ITB sendiri hampir semua mahasiswa menggunakan PC untuk menulis thesis / laporan tugas akhirnya. Hal ini memudahkan bagi para petugas perpustakaan untuk membangun tempat penyimpanan hasil-hasil penelitian secara elektronik.

Fasilitas Surat Elektronik
Surat elektronik memungkinkan interaksi secara personal, pemanfaatan dalam perpustakaan antara lain:

           Sebagai komplemen dari sistem pemandu yang ada di perpustakaan.
           Membantu pemesanan buku / journal dengan penerbit-penerbit di luar negeri. Banyak penerbit buku / journal luar negeri yang terkait ke jaringan.
           Effisiensi proses Inter-Library Loan.
           Sistem umpan balik ke pengurus perpustakaan.

Hal yang cukup penting untuk dipahami, keberadaan surat elektronik memungkinkan pustakawan berhubungan langsung dengan para pemakai perpustakaan. Kondisi ini penting untuk diresapi bahwa adanya kemungkinan untuk berhubungan langsung dengan para pemakai memungkinkan para pustakawan untuk meningkatkan servis yang diberikan pada para pemakai. Bukan mustahil para pemakai ini nantinya akan menjadi pemasok informasi & dana untuk perpustakaan itu sendiri. Perilaku ini sebetulnya sudah dikenal di dunia bisnis cukup lama, denga slogan-slogan seperti:

            Total Customer Satisfaction.

Jadi semua layanan / servis / fasilitas dan sumber daya yang ada diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan.

Fasilitas Diskusi Elektronik
Beberapa aplikasi spesifik untuk perpustakaan:

           Menyebarkan pemberitahuan tentang masukan-masukan buku / journal yang baru ke perpustakaan.
           Sebagai media umpan balik / feed-back. Perbaikan perpustakaan dilakukan secara simultan oleh pemakai, pustakawan, teknisi, pegawai melalui sebuah board / komite perpustakaan.

Perilaku yang sama perlu dipahami dalam menggunakan fasilitas diskusi elektronik dalam melayani pemakai perpustakaan seperti halnya fasilitas electronic mail, kemudahan yang ada seharusnya diarahkan kepada perilaku dunia bisnis:

            Total Customer Satisfaction



SERVIS YANG MEMUDAHKAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN
            Pada bagian di atas diterangkan secara konseptual bentuk-bentuk servis yang mungkin digunakan untuk memudahkan para pengguna perpustakaan untuk berinteraksi dengan perpustakaannya. Pada bagian ini akan diterangkan lebih praktis, bentuk sevis tersebut beserta contoh aplikasinya. Mari kita lihat bentuk tampilan masing-masing servis:

Received: from MAILQUEUE by SYSTEM (Mercury 1.12); Mon, 27 Feb 95 10:31:58 +0700
Return‑path: <survo.unescap@un.org>
From: <survo.unescap@un.org>
Received: from mail‑in.un.org(157.150.191.1) by internet.un.org via smap (V1.3)
    id sma018449; Sun Feb 26 21:16:38 1995
Date: Mon, 27 Feb 95 09:19:09 EST
Message‑Id: <9501267938.AA793862312@mail‑in.un.org>
To: yc1dav@system.paume.itb.ac.id
Subject: Let's meet in Bangkok

    Dear Onno,

    Thanks a lot for your response to my inquiry on Indonesian IT
    development in the public sector.  Thanks also for the status report,
    which I read with great interest.

    I would indeed like to meet with you while you are in Bangkok on 14‑16
    March.  Can you come and visit our office on any of those days?  ESCAP
    is located in the United Nations Building at Rajadamnern Nok Avenue,
    Bangkok 10200.  We are on 8th floor (Statistics Division) of the main
    building.  Our office hours are from 7 (yes, seven) to 15.15, but
    anything before 4 pm. will be OK for me at least.   My direct number is
    2881649.  There is security downstairs, so you need some kind of ID
    with you.   I'll be particularly busy during that time as the team of
    developers for the ESCAP statistical info system will be in. (I'm
    coordinating that development).  But I'll definitely make myself
    available to discuss with you.  I'll also check with my colleagues if
    some of them will be available.

    Neither your hotel nor your local contact are too far from here so you
    don't need to experience too much of the horrendous commuting.

    Looking forward to meeting you.   Ilpo.
1Contoh E-mail yang penulis terima dari kantor United Nation di Bangkok Thailand.
           Surat elektronik (E-mail), yang merupakan alternatif aplikasi untuk mengirimkan surat secara elektronik menggunakan komputer sehingga jauh lebih cepat dan effisien dibandingkan jasa Pos maupun FAX. Di samping itu, keberadaan fasilitas surat elektronik dapat mempercepat proses interaksi antar lembaga karena tidak melalui birokrasi surat yang berbelit-belit.

            Sebagai contoh, penulis melampirkan sebuah diskusi antara penulis dengan Bapak Ilvo seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bermarkas di Bangkok. Inti dari sebuah elektronik mail adalah:

              m      From:
              m      To:
              m      Subject:
              m      isi berita

            From: berisi informasi alamat si pengirim surat elektronik tersebut. Perhatikan format yang digunakan umumnya:

                        user@nama_mesin

            nama mesin yang digunakan menggunakan aturan / standard yang telah disepakati bersama di jaringan komputer, sebagai contoh:

                        itb.ac.id

            adalah mesin-mesin di ITB, sebagai lembaga academic (ac) & berkedudukan di Indonesia (id). Sedang United Nation menggunakan nama mesin yang lain yaitu:

                        un.org

            menunjukan bahwa mesin tersebut milik United Nation (un) sebagai lembaga / organisasi (org) yang tidak bernaung di bawah apa-apa.

            To: berisikan alamat tujuan dari surat elektronik tersebut. Dalam e-mail di atas di tujukan ke alamat penulis di itb.ac.id.

            Subject: berisikan subject / perihal berita yang dikirim. Hal ini untuk memudahkan si penerima berita untuk memilih berita mana yang perlu didahulukan / yang sifatnya mendesak dan berita mana yang tidak mendesak.

            isi berita, berbeda dengan surat tertulis biasa - dalam dunia electronic sifat surat sangat santai & lebih bersifat sangat informal. Di samping itu, banyak fasilitas-fasilitas lain yang tidak ada dalam surat biasa seperti kemungkinan untuk mengedit ulang surat yang diterima untuk dimasukan ke balasan surat. Hal-hal ini sangat berguna dalam diskusi elektronik.

           Pengiriman / transfer file, fasilitas pengiriman berkas elektronik. Berkas yang dikirim dapat berupa program-program komputer maupun tulisan dalam format yang digunakan oleh program pemroses kata. Hal ini sangat membantu dalam mempermudah pekerjaan terutama dalam pengiriman laporan / proposal maupun hasil kerja berupa perangkat lunak / disain dalam media elektronik. Di samping itu, beberapa pusat aktifitas jaringan komputer Paguyuban sedang menyiapkan pusat data yang cukup besar yang bisa diakses melalui jaringan komputer, seperti:
              m      IPTEK-NET - fasilitas data base penelitian di Indonesia.
              m      PDII LIPI - fasilitas data base.
              m      PAU Mikroelektronika ITB - CD-ROM dan harddisk 1.2Gbyte.
              m      PUSILKOM-UI - CD-ROM.

           Diskusi / konferensi elektronik, merupakan media konferensi yang dapat dilakukan secara terus-menerus tanpa terikat pada dimensi ruang dan waktu sehingga sangat effektif untuk penggunaan sebagai media transfer teknologi, pendidikan jarak jauh, koordinasi antar lembaga, koordinasi pengembangan wilayah yang melibatkan banyak orang sekaligus yang tersebar dalam wilayah yang sangat luas. Saat ini ada beberapa diskusi elektronik yang cukup aktif dijalankan di jaringan komputer Paguyuban, antara lain:

              m      id.pau.mikro     merupakan kelompok diskusi para karyasiswa Indonesia di luar negeri yang mengkhususkan diri pada masalah mikroelektronika & komputer.

              m      id.net.sysop      kelompok diskusi elektronik aktifis jaringan komputer Paguyuban tentang masalah teknologi jaringan komputer maupun koordinasi operasinal jaringan.

              m      id.itb                 kelompok diskusi elektronik masyarakat ITB, baik alumni maupun masyarakat kampus ITB.

              m      id.net.tcp          kelompok diskusi elektronik di InterNet yang berpusat di tcp-group@ucsd.edu - dalam kelompok diskusi ini kita banyak belajar tentang perkembangan teknologi jaringan komputer khususnya yang berorientasi menggunakan teknologi packet radio.

           Fasilitas untuk remote login, memungkinkan untuk menggunakan mesin-mesin komputer yang berada pada lokasi yang jauh. Hal ini akan sangat menguntungkan jika diperlukan akses ke komputer-komputer yang mempunyai spesifikasi khusus yang sangat jarang di Indonesia. Sebagai gambaran, misalnya BPPT / IPTN mempunyai super komputer Cray maka para peneliti / pengguna Cray di luar jawa tidak perlu menghabiskan biaya perjalanan ke Jakarta atau Bandung hanya untuk menggunakan mesin Cray tsb. Hal ini akan sangat menghemat waktu maupun biaya.

           Basis data yang terdistribusi, merupakan program aplikasi yang memungkinkan untuk mengkoordinasikan basis data yang tersebar diberbagai instansi / komputer sehingga mudah sekali bagi pengguna jaringan dalam mencari informasi / data. Keseluruhan proses dijalankan secara otomatis dan transparan bagi pengguna jaringan, sehingga sangat memudahkan operasi basis data terdistribusi tsb. Fasilitas ini sedang diaktifkan menggunakan program Gopher & Hyper Text Transport Protocol (HTTP), yang antara lain di operasikan di IPTEK-NET (BPPT), lingkungan ITB, lingkungan PDII-LIPI.

Berdasarkan "tool" yang dijelaskan diatas, dapat diturunkan beberapa aplikasi jaringan komputer Paguyuban yang saat ini sedang berjalan secara aktif, antara lain:

an komputer ITB.WELCOME TO
ITB CNRG COMPUTER NETWORK

A Glimpse on ITB
The main ITB campus is located on a 28 acre land at Jalan Ganesha 10, Bandung 40132. A 4.2 acre sport activity center at Lebak Siliwangi next to the main ITB campus is available for ITB. ITB is supported by a total of 1,073 educational staffs with 7% Full Proffesors, 58% Associate and 35% Assistant. About 30% holding Ph.D degree, 20% Master degree and 50% holding bachelor degree.

ITB Networking Capacity
ITB‑Net is a the largest self‑supporting network ever implemented within one institution / university in Indonesia. Most of the funding is obtained from individual and departmental funding within ITB. The total user of ITB‑Net is reaching 1,700 users. Mostly connected via slow 1200bps radio network. However, a significant effort to integrate the campus network via 10Mbps thick ethernet network is currently performed by the Electrical Engineering Department at ITB.

ITB‑Net services include:
               E‑mail servers (very typical).
               WWW Servers
               Gopher Servers
               FTP Servers
Main networking activities in Campus are supported by The Computer Network Research Group at Inter University Center on Microelectronics and the Department of Electrical Engineering.

Research Activities
Research funding at ITB is in the order of 9.7 Billion rupiah for 180 research topics. Source of funding 14% from government, 30% private companies and 56% government owned companies. Research topics composition 23% in telecommunication, 18% in oil, 18% in natural resources, 8% in geology and mining, 8% in transportation, 8% in aeronautics and space, 5% in recycling.
2Contoh Home-Page HTTP server yang dijalankan di jaringan komputer ITB.
           Adanya kecenderungan penggunaan jaringan komputer khususnya yang melibatkan berbagai instansi / lembaga dalam wilayah yang sangat luas terutama memudahkan interaksi secara personal dan tidak dibebani oleh birokrasi yang sering kita dapati diberbagai lembaga / instansi yang ada.

           Adanya usaha yang sistematis sedang berjalan dengan pesat untuk melakukan transfer teknologi yang di bantu oleh rekan-rekan karyasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri melalui jaringan komputer InterNet.

           Usaha yang sistematis dalam membentuk industri kecil / menengah untuk menunjang penyediaan peralatan maupun SDM bagi pengembangan lebih lanjut jaringan komputer Paguyuban. Hal ini sangat penting & strategis terutama untuk melepaskan ketergantungan Paguyuban Network pada perangkat dari luar negeri.

WELCOME TO
THE INTER UNIVERSITY CENTER ON MICROELECTRONICS

IUC Microelectronics
Institute of Technology Bandung
Bandung 40132, Indonesia
Tel: 62‑22 250‑6280
FAX: 62‑22 250‑6280, 250‑5442
InterNet: iuc‑me@itbgtw.itb.ac.id

Establish in 1986, the Inter University Center on Microelectronics (IUC‑ME) has become one of the leading center on Microelectronics in Indonesia. IUC‑ME is the center for academic activities, including, training, research, development &amp; education, on microelectronics intended for university lecturers, researchers and technical persons from the Indonesian industries. Our major objective is to produce human resources to back‑up Indonesia's Microelectronics industries including to elevate the educational level in the undergraduate (S1) and graduate (S2 and S3) programs in electrical engineering, especially, in electronics / microelectronics and its related fields.

The center is gradually equipped with the required personnel, laboratory equipments and other supporting facilities. Furnished with fully equipped two class 10.000 clean room for IC processing as well as access to 1.2 micron gate array technology, the Microelectronics education program is performed at the IUC‑Microelectronics. Researchers and students can access at least 15 Unix workstations and numerous PC connected to the local network with 24 hour InterNet access. Various software both commercial as well as educational software for microelectronics are utilized to expose the students to various aspects of Microelectronics.

With the support from 27 full time staff members, of which 12 staffs have a Ph.D degree in various Microelectronics areas and 4 others is completing their Ph.D degree, the research and academic activities are conducted at the IUC‑Microelectronics.

The IUC is also intended to support the development of the electronics industries and other related industries in Indonesia. In 1994, the research expenditure is in the order of US$ 400.000 / year in various Microelectronics and Information Technology areas. With most of the research grants are coming from the advanced and highly competitive research programs sponsored by Indonesian National Research Council. These research activities have been conducted in conjunction with our Microelectronics graduate program with a student body of 35 students mainly at Master level with a rate of 15 students / year. Some of the reseach results have been published in various journals and conferences as well as in the form of teaching materials.
3Bentuk tampilan dari home page IUC Microelectronics ITB
Usaha-usaha di atas saat ini telah menampakan hasilnya dengan berkembangnya jaringan komputer di Indonesia.


LEBIH LANJUT TENTANG APLIKASI DATABASE

            Pada kesempatan ini akan dicoba di jelaskan bentuk tampilan maupun cara membuat dari database dalam jaringan komputer menggunakan Hyper Text untuk membangun sebuah database yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
            Bentuk keluaran dari database tersebut sudah sangat user-friendly, tampak pada lampiran teks di atas adalah home page ITB yang di akses melalui HTTP server di www.ee.itb.ac.id. Tampak pada lampiran text tersebut ada beberapa kumpulan kata-kata yang menggunakan huruf italic. Hal ini menandakan bahwa ada informasi tambahan yang dapat diperoleh dengan cara memindahkan kursor ke huruf italic yang ada untuk kemudian meng-"click" huruf italic tersebut.
            Misalkan kita memilih untuk melihat lebih lanjut informasi tentang Inter University Center on Microelectronics maka akan dikirimkan informasi lebih lanjut yang berisi seperti pada teks selanjutnya. Terlihat bahwa bentuk database yang dibangun sebetulnya sederhana dan bertingkat, bahkan lebih menyerupai sebuah bacaan dimana si pemakai jaringan dapat bermain-main dengan informasi yang ada. Akhirnya timbul istilah-istilah seperti information navigation dimana si pemakai perlu melakukan navigasi informasi dalam jaringan World Wide Web.
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>
WELCOME TO
THE INTER UNIVERSITY CENTER ON MICROELECTRONICS
</TITLE>
</HEAD>

<BODY>
<P>
Establish in 1986, the Inter University Center on Microelectronics (IUC‑ME) has become one of the leading center on Microelectronics in Indonesia. IUC‑ME is the center for academic activities, including, training, research, development &amp; education, on microelectronics intended for university lecturers, researchers and technical persons from the Indonesian industries. <A HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_obj.html"> Our major objective</A> is to produce human resources to back‑up Indonesia's Microelectronics industries including to elevate the educational level in the undergraduate (S1) and graduate (S2 and S3) programs in electrical engineering, especially, in electronics / microelectronics and its related fields.<P>
<P>
The center is gradually equipped with the required personnel, laboratory equipments and other supporting <A HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_equip.html"> facilities. </A> Furnished with fully equipped two class 10.000 clean room for IC processing as well as access to 1.2 micron gate array technology, the Microelectronics education program is performed at the IUC‑Microelectronics. Researchers and students can access at least 15 Unix workstations and numerous PC connected to the local network with 24 hour InterNet access. Various software both commercial as well as educational software for microelectronics are utilized to expose the students to various aspects of Microelectronics.<P>
<P>
With the support from 27 full time <A HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_staff.html"> staff members </A>, of which 12 staffs have a Ph.D degree in various Microelectronics areas and 4 others is completing their Ph.D degree, the <A HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_res.html"> research</A> and <A HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_ac.html"> academic activities</A> are conducted at the IUC‑Microelectronics.<P>
<P>
The IUC is also intended to support the development of the electronics industries and other related industries in Indonesia. In 1994, the research expenditure is in the order of US$ 400.000 / year in various Microelectronics and Information Technology areas. With most of the research grants are coming from the advanced and highly competitive research programs sponsored by Indonesian National Research Council. These <A HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_res.html"> research activities</A> have been conducted in conjunction with our Microelectronics graduate program with a student body of 35 students mainly at Master level with a rate of 15 students / year. Some of the <A HREF="http://www.ee.itb.ac.id/me_paper.html"> reseach results have been published</A> in various journals and conferences as well as in the form of teaching materials.
</BODY>
</HTML>
4Input file HTMP untuk home page IUC ME ITB
            Terlihat bahwa informasi yang diletakan dalam setiap halaman mungkin mengacu pada informasi lainnya yang menjelaskan lebih rinci tentang berbagai subjek yang ada dalam halaman sebelumnya. Jadi bentuk tampilan umumnya berbentuk tree (pohon). Ujung bawah dari pohon infomasi tersebut biasanya di sebut sebagai home page dimana umumnya merupakan informasi yang bersifat umum dan merupakan index utama dari seluruh informasi yang ada. Hal ini belum terlihat dengan jelas pada home page ITB akan tetapi hal ini sudah tampak cukup jelas pada home page IUC Microelectronics ITB yang mencakup sebagian besar profil / informasi yang ada di IUC Microelectronics ITB karena kebetulan penulis sendiri yang membuat untuk www.ee.itb.ac.id. Dari home page IUC Microelectronics ITB kita bisa melakukan navigasi untuk melihat lebih lanjut tentang berbagai hal seperti:

           profil staff / peneliti IUC Microelectronics ITB.
           penelitian yang dilakukan di IUC Microelectronics ITB.
           Berbagai aktifitas akademik di IUC Microelectronics ITB.
           paper yang dipublikasi oleh para peneliti di IUC Microelectronics ITB.
           Objectif dan misi yang di emban oleh IUC Microelectronics ITB.

Selanjutnya kita dapat melihat informasi yang lebih detail lagi mengenai berbagai hal yang di jelaskan di atas tentang IUC Microelectronics ITB. Seluruh proses berjalan dengan mudah dan cepat karena kita bekerja di bantu dengan mouse dalam lingkungan window.
            Setiap kali kita memilih untuk mencari informasi yang lebih detail sebetulnya dalam lingkungan Hyper Text kita akan mengambil file Hyper Text yang lainnya, file-file tersebut belum tentu tersimpan dalam satu komputer yang sama - bukan mustahil file-file tersebut disimpan dalam komputer di belahan dunia lainnya, seperti di Amerika, di Eropa, di Jepang. Seluruh proses betul-betul transparan bagi para pemakai jaringan komputer, artinya pemakai tidak perlu mengetahui di mana informasi sebetulnya di simpan - akan tetapi dapat berjalan-jalan dari database yang satu ke database yang lain (yang mungkin terpisah jarak ribuan kilometer) dengan mudahnya.
            Karena kita harus mengantisipasi proses globalisasi informasi di atas, barangkali para pembaca memperhatikan bahwa seluruh informasi yang kami buat dalam server World Wide Web (WWW) di www.ee.itb.ac.id seluruhnya dalam bahasa Inggris. Secara tidak langsung, sebetulnya kami melakukan proses marketing dari hasil-hasil penelitian di IUC Microelectronics ITB maupun menjelaskan pada para pemakai jaringan tentang profil staff maupun aktifitas yang ada di IUC Microelectronics ITB ke dunia international. Terus terang hal ini merupakan tantangan paling besar yang dihadapi oleh IUC Microelectronics ITB karena sukar sekali bagi dunia Microelectronics di Indonesia untuk hidup kecuali memasuki dunia internasional dan bekerjasama dengan berbagai lembaga internasional.
            Selanjutnya mari kita bahas secara singkat cara membuat file-file informasi untuk server-server World Wide Web (WWW) tersebut. Input file yang digunakan sebetulnya adalah file-file teks ASCII biasa. Untuk memperoleh kemampuan maksimum dari WWW server ada baiknya kita menggunakan bahasa Hyper Text Markup Language (HTML). Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat input file untuk home page IUC Microelectronics ITB yang kami tayangkan di atas. Secara umum sebuah input file HTML harus menggunakan format:

            <HTML>
                        <HEAD>
                                    <TITLE>
                                    ........ judul dari file .......
                                    <\TITLE>
                        <\HEAD>
                        <BODY>
                        .......... disini isi dari file HTML .....
                        <\BODY>
            <\HTML>

Kata-kata <HTML> di tujukan untuk mengaktifkan program bahwa bahasa yang digunakan adalah Hyper Text Markup Language (HTML). Untuk melakukan referensi ke informasi lainnya menggunakan perintah:

            <A HREF="..... lokasi informasi ...." informasi lain <A>

Dimana kata-kata informasi lain akan tampil dalam huruf italic yang nantinya siap menerima "clik" mouse si pemakai jaringan. Jika pemakai jaringan memilih untuk meng-"click" huruf italic tersebut, maka program akan berusaha untuk mengambil file yang ditunjukan oleh "...lokasi_informasi..." tersebut. Bentuk lokasi informasi dapat berupa referensi sebagai berikut:

            http:\\www.ee.itb.ac.id\me_ac.html

yang menunjukan bahwa:

           Protokol yang digunakan adalah HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)
           Mesin yang perlu dihubungi adalah www.ee.itb.ac.id
           File yang perlu di ambil adalah me_ac.html

File me_ac.html berbentuk ASCII yang dapat di edit menggunakan editor komputer biasa.
            Tentunya protocol yang digunakan bisa saja bukan HTTP, misalnya jika kita melakukan referensi kepada kemampuan untuk melakukan transfer file, kita dapat menggunakan protocol FTP (File Transfer Protocol) untuk memungkinkan pengguna melakukan transfer file, misalnya, file-file hasil-hasil penelitian.
            Kemampuan dari HTML cukup luas, selain dari apa yang diterangkan secara sepintas di atas kemampuan lain yang barangkali akan menarik bagi banyak pemakai jaringan adalah kemampun untuk melakukan transfer dan menampilkan gambar dan suara di samping tampilan teks biasa, hal ini memungkinkan sebuah HTTP server menjadi multi media database. File-file gambar yang di transmisikan dapat menggunakan format GIF atau TIFF yang merupakan format umum digunakan komputer. Bahkan peralatan scanner yang umum ada di pasaran saat ini cukup mudah untuk memproduksi gambar / file dalam format GIF dan TIFF sehingga cukup mudah bagi kita untuk membangun sebuah HTTP server multi media.
            Memang harus kita akui bahwa dengan adanya fasilitas yang demikian canggih akan memudahkan para pemakai jaringan untuk melakuka navigasi informasi, akan tetapi seseorang harus duduk di hadapan komputer dan mengisikan informasi yang tersebut di dalam HTTP server. Spesifikasi orang yang mampu mengisi HTTP server sebetulnya tidak banyak, tetapi cukup:

           Mampu berbahasa inggris dengan baik.
           Mempunyai wawasan yang cukup tentang informasi yang akan di isikan ke HTTP server.
           Mampu untuk berfikir kreatif dan memilah-milah informasi berdasarkan stratanya.
           Mau duduk berjam-jam di depan komputer dan menuliskan informasi yang dibutuhkan.

Kami sangat berharap para pustakawan dapat melakukan hal-hal ini di sela-sela waktu kerjanya di perpustakaan. Jika fasilitas yang ada di perpustakaan-perpustakaan yang ada di Indonesia belum memungkinkan untuk membangun HTTP server, kami (CNRG ITB) bersedia mengorbankan sebagian tempat yang ada di HTTP server yang kami bangun untuk tempat penyimpanan sementara informasi yang telah dibuat oleh para pustakawan di Indonesia. Hanya dengan cara ini, kita dapat mempublikasikan hasil-hasil / kemampuan yang ada di Indonesia ke dunia internasional.

ALTERNATIF PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI
            Pada kesempatan selanjutnya ini, beberapa alternatif teknologi jaringan komputer akan di bahas secara garis besar. Hal ini dapat dilihat dari beberapa sudut, antara lain:

           Jarak jangkau jaringan komputer. Hal ini sering berkaitan dengan kecepatan dan jenis media komunikasi yang digunakan.
           Fleksibilitas tata-cara komunikasi (protokol) yang digunakan. Apakah protokol yang digunakan bergantung pada jenis komputer yang digunakan?

            Pada kesempatan ini, kami akan mencoba memfokuskan pada teknologi jaringan komputer untuk komputer mikro (PC) yang relatif cukup murah dan sangat mudah memperolehnya di Indonesia. Kami akan membahas dari sudut jangkauan wilayah tempat jaringan komputer tsb. dioperasikan, yaitu:

           Local Area Network (LAN) umumnya berada dalam satu ruangan atau dalam satu gedung.
           Wide Area Network (WAN). Dalam skala kota, sering dikenal dengan sebutan Metropolitan Area Network (MAN).

LOCAL AREA NETWORK
Pada LAN, umumnya menggunakan kecepatan tinggi 10-100Mbps.

           Alternatif saluran penghubung yang digunakan adalah:

              m      Serial line, adalah alternatif termurah akan tetapi sangat tidak fleksible untuk jaringan yang besar.
              m      Thin coax (50 ohm), umumnya menggunakan coax tipe RG58 dan mampu untuk digunakan untuk jarak sekitar 200m pada kecepatan 10Mbps.
              m      Thick coax (50 ohm), umumnya menggunakan coax tipe RG8 dan mampu digunakan sampai jarak 500m tanpa repeater pada kecepatan 10Mbps.
              m      Twisted pair, umumnya digunakan pada kecepatan rendah 2Mbps dan untuk jarak-jarak yang tidak terlalu jauh.
              m      Fiber optics, umumnya digunakan untuk kecepatan sangat tinggi 100Mbps ke atas. Tentunya harganya sangat mahal.

           Jenis perangkat keras yang digunakan juga beragam, tergantung pada metoda akses ke media komunikasi yang digunakan. Yang cukup banyak dikenal, seperti:

              m      Ethernet, menggunakan Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection (CSMA/CD). Beberapa tipe Ethernet card yang banyak dipasaran menggunakan metoda ini adalah 3COM, NE-2000, Western Digital, SMC, COMPEX.
              m      Token Ring, yang lebih effektif dalam memberi kesempatan bagi setiap PC yang tersambung ke jaringan untuk mengakses media komunikasi yang digunakan. Teknik Token Ring digunakan oleh jaringan yang di kembangkan oleh IBM.

           Di pandang dari sudut protokol komunikasi yang digunakan, dikenal beberapa buah, seperti:

              m      Novell, merupakan sistem operasi jaringan komputer yang di rancang untuk mengkaitkan PC ke dalam jaringan antar PC yang dapat membuat harddisk dari server / client yang ada menjadi transpran bagi satu dengan lainnya.
              m      TCP/IP (Transmission Control Protocol/InterNet Protocol) yang merupakan standard protokol pada jaringan InterNet yang tidak tergantung pada jenis komputer yang digunakan. Dengan menggunakan TCP/IP akan memungkinkan berbagai komputer (PC / Machintosh / Sun / HP) untuk berinteraksi satu dengan lainnya tanpa masalah yang berarti. Barangkali perlu dicatat bahwa TCP/IP adalah perlengkapan standard pada sistem operasi Unix. Saat ini ada beberapa Unix untuk PC yang dapat diperoleh secara cuma-cuma yaitu 386BSD dan Linux.
              m      IPX/SPX, adalah standard protokol pada jaringan Novell untuk mengatasi masalah internetworking pada jaringan PC yang menggunakan Novell. Pada kenyataannya, sering kali IPX di jalankan berkaitan dengan TCP/IP karena lebih menguntungkan.
              m      Protokol komunikasi Peer-to-Peer, antara lain di implementasikan pada Window for Workgroup.

           Dari sudut perangkat lunak aplikasi yang digunakan banyak sekali yang dapat dijadikan contoh, kami akan mencoba mengambil beberapa sampel yang mudah di peroleh di Indonesia, seperti:

              m      Network Operating System (NOS), merupakan perangkat lunak yang tersedia secara cuma-cuma berikut source codenya. Kebetulan kami juga ikut mengembangkan perangkat ini & dapat diperoleh langsung dari kami. Perangkat ini di rancang terutama untuk aplikasi PC sebagai router di jaringan komputer TCP/IP yang heterogen yang menggunakan berbagai media komunikasi. Perangkat ini telah menjadi tulang punggung de-facto jaringan Paguyuban TCP/IP.
              m      Window for workgroup, merupakan perangkat Window yang di rancang untuk komunikasi peer-to-peer. Perangkat ini di rancang untuk memudahlan beberapa orang agar dapat bekerjasama dalam jaringan.

WIDE AREA NETWORK
Pada WAN, umumnya menggunakan kecepatan yang relatif rendah 1200bps-250Kbps.

           Di tinjau dari sudut media komunikasi jarak jauh yang digunakan, ada beberapa alternatif yang mungkin digunakan di Indonesia, seperti:

              m      Telepon, umumnya kita cenderung untuk berusaha menggunakan kecepatan setinggi mungkin karena untuk menghemat biaya interlokal. Sayang sekali kondisi telepon di Indonesia pada beberapa daerah masih kurang baik sehingga membatasi kecepatan maksimum yang dapat di transmisikan melalui telepon.
              m      Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP), sistem ini milik PT. Telkom dan PT. Indosat. Secara teoritis seharusnya sistem ini memberikan alternatif yang murah untuk mengembangkan jaringan komputer jarak jauh. Keterbatasan port SKDP yang hanya di beberapa kota di Indonesia dan pembatasan kecepatan maksimum pemakai pada 2400bps tampaknya menghambat perkembangan sistem komunikasi jarak jauh ini.
              m      VSAT, alternatif ini merupakan usaha yang relatif baru yang memungkinkan kita membangun jaringan komputer wilayah luas di Indonesia menggunakan satelit Palapa. Ada beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang ini seperti Citra Sari Makmur (CSM), Elektrindo Nusantara, Lintas Arta.
              m      Teknologi Packet Radio, teknologi ini pertama kali di kembangkan dan di operasikan pada skala besar di dunia amatir radio. Saat ini, teknologi ini merupakan salah satu tulang punggung utama pada jaringan antar perguruan tinggi, lembaga penelitian dan industri di Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena biaya operasi jaringan packet radio sangat rendah. Bahkan beberapa penelitian yang ada mengarah untuk meningkatkan kecepatan jaringan menjadi 56Kbps dan 125Kbps menggunakan peralatan yang dikembangkan sendiri di Indonesia. Hal ini mudah-mudahan akan memungkinkan kita untuk membangun jaringan di Indonesia tanpa perlu terlalu banyak bergantung pada luar.

           Di tinjau dari sudut tata cara komunikasi (protokol) yang digunakan:
              m      X.25, adalah tata cara komunikasi antar dua buah komputer yang terkait pada Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP).
              m      AX.25, adalah turunan dari X.25 akan tetapi digunakan sebagai protokol link dalam jaringan packet radio.
              m      TCP/IP, merupakan tata cara komunikasi yang secara de-facto merupakan protokol standard yang digunakan dalam jaringan komputer terbesar di dunia - InterNet. Adalah menguntungkan jika kita menggunakan protokol ini sejak awal karena banyak vendor / sistem operasi yang mendukung protokol komunikasi ini.
              m      UUCP. Unix-to-Unix Copy Program, awalnya dikembangkan untuk mengirimkan file antar mesin Unix. File-file ini dapat berupa surat elektronik (E-mail) maupun konferensi elektronik (news). Solusi ini tidak terlalu baik untuk pengembangan jangka panjang sebuah jaringan komputer, akan tetapi dapat digunakan untuk solusi sementara yang sifatnya darurat.

TEKNOLOGI PACKET RADIO
            Selanjutnya kami mencoba untuk menjelaskan teknologi perangkat keras yang sudah mampu dibuat sendiri di Indonesia. Beberapa teknologi bahkan tersedia secara cuma-cuma. Kami menggunakan perangkat lunak Network Operating System (NOS) sebagai perangkat lunak utama yang digunakan untuk mengoperasikan komputer mikro sebagai switch TCP/IP.
            Secara umum teknologi perangkat keras paket radio, khususnya yang tersedia di Indonesia dapat kita bagi dalam beberapa alternatif, yaitu:

           modem sederhana 1200bps.
           menggunakan Terminal Node Controller yang ada dipasaran [1].
           Card HDLC di PC dan modem 56Kbps untuk sistem-sistem berkecepatan tinggi [2][3][4].

Mungkin perlu dicatat bahwa pembuatan perangkat packet radio berkecepatan 56Kbps merupakan bagian dari Riset Unggulan Terpadu (RUT) yang sedang dilakukan dalam kerjasama ITB (KBK Jaringan Komputer PAU Mikroelektronika ITB) dan UGM (PUSKOM). Kami mentargetkan untuk mengimplementasikan teknologi packet radio kecepatan 56Kbps ini antara Jakarta - Jawa Barat - Jawa Tengah menggunakan dana RUT yang mudah-mudahan dapat terealisasi pada tahun 1996 mendatang. Hal ini diharapkan dapat menjadi terobosan di Indonesia khususnya dalam dunia jaringan komputer.
            Dalam gambar, diperlihatkan diagram blok sebuah stasiun paket radio sederhana menggunakan modem yang sangat sederhana. Modem tersebut menggunakan one-chip modem TCM3105. Rangkaian selebihnya hanyalah berupa level translator antara TTL dengan RS232 (+12V - -12V), dalam hal ini kami menggunakan solusi CMOS inverter yag dapat diperoleh dengan biaya sekitar Rp. 1.500,- sehingga dapat menekan biaya secara keseluruhan dibandingkan menggunakan solusi yang lebih praktis menggunakan TTL-RS232 interface. Kristal yang digunakan adalah 4.4336MHz yang digunakan pada sinyal burts PAL sehingga sangat mudah diperoleh di Indonesia. Biaya keseluruhan modem sederhana ini sekitar Rp. 50.000,-. Rangkaian lengkap dari modem 1200bps sederhana ini dapat dilihat pada gambar. Yang perlu kita tambahkan pada komputer mikro yang kita gunakan hanyalah perangkat lunak packet driver AX25.COM yang merupakan program resident di komputer mikro yang bertugas untuk membentuk frame-frame AX.25. Di atas packet driver ini kita dapat menjalan perangkat lunak NOS TCP/IP yang menjadikan komputer mikro tsb sebagai sebuah switch dalam jaringan komputer TCP/IP. Tentunya kerja komputer mikro menjadi terbebani karena harus secara terus menerus memberikan servis untuk membentuk sinyal High Level Data Link Controller (HDLC). Alternatif ini dapat berjalan cukup baik menggunakan komputer mikro kelas 286 ke atas.
Gambar 3. Stasiun paket radio sederhana yang dapat dibuat dengan biaya beberapa ratus ribu rupiah saja.
Gambar 4. Rangkaian modem sederhana 1200bps menggunakan one-chip modem TCM3105.
            Dalam gambar, diperlihatkan diagram blok dari stasiun paket radio yang umumnya digunakan saat ini di Jaringan komputer Paguyuban. Peralatan inti yang digunakan adalah sebuah Terminal Node Controller (TNC) yang berisikan sistem minimum mikroprosesor umumnya menggunakan Z80 dan dilengkapi oleh modem 1200bps. Sistem minimum Z80 ini menjalankan fungsi High Level Data Link Controller (HDLC) sehingga sebagian besar kerja protokol lapisan link dapat dilaksanakan oleh sistem minimum Z80 sehingga mengurangi beban komputer mikro yang harus menjalankan fungsi sebagai switch TCP/IP. Peralatan Terminal Node Controller ini cukup banyak dijual dipasaran Indonesia dengan harga yang berkisar antara Rp. 500.000,- s/d Rp. 800.000,- per buah. Tentunya biaya yang dikeluarkan jika TNC tsb dibuat sendiri di Indonesia lebih rendah. Umumnya perangkat lunak Network Operating System (NOS) yang standard dibuat untuk menggunakan TNC sebagai interface ke WAN radio. Untuk keperluan ini telah dikembangkan protokol interface antara perangkat lunak NOS dengan perangkat TNC. Protokol ini dikenal sebagai Keep It Simple Stupid (KISS) [5].
Gambar 5. Set up stasiun paket radio yang umum digunakan, terdiri dari komputer, Terminal Node Controller dan radio.
Gambar 6. Stasiun packet radio berkecepatan tinggi 56Kbps dengan peralatan High Level Data Link Controller Chip (HDLC) card di komputer mikro.
            Dalam gambar, diperlihatkan diagram blok dari stasiun paket radio berkecepatan tinggi 56Kbps yang saat ini sedang dalam proses pengembangan oleh tim ITB dan UGM. Secara umum perangkat lunak 56Kbps terdiri dari card High Level Data Link Controller (HDLC), modem 56Kbps yang bekerja pada 28MHz dan transverter dari 28MHz ke VHF atau UHF. Card HDLC yang kami rancang menggunakan Zilog Z8530 yang relatif murah tetapi handal. Di samping itu, di rencanakan agar Zilog Z8530 tsb. dapat melakukan transfer data langsung ke memory melalui fasilitas Direct Memory Access (DMA) sehingga mampu untuk digunakan sampai dengan kecepatan 250Kbps.
            Mudah-mudahan bagian ini dapat memberikan gambaran bahwa alternatif teknologi jaringan komputer sebetulnya cukup banyak, sebagian bahkan dapat kita buat sendiri di Indonesia. Sebagian besar perangkat lunak yang dibutuhkan bahkan sebetulnya tersedia secara cuma-cuma.

RANGKUMAN
Beberapa hal penting yang dapat dirangkum dari makalah ini adalah sebagai berikut:

           Konsep / etos kerja yang berorientasi untuk melayani pemakai perpustakaan secara maksimal perlu dibina sebelum kita dapat memanfaatkan semaksimal mungkin teknologi informasi yang sangat canggih ini.
           Berbagai alternatif teknologi informasi sebetulnya cukup banyak, sebagian besar perangkat lunak yang dibutuhkan bahkan tersedia secara cuma-cuma.
           Perangkat keras yang dibutuhkan bahkan dapat dibangun menggunakan komputer mikro / PC yang banyak tersedia di pasaran dengan harga yang relatif murah.
           Beberapa alternatif media komunikasi telah dikemukakan & sebagian bahkan dapat dibuat sendiri di Indonesia.
           Kami di Computer Network Research Group ITB bersedia menyediakan sebagian dari harddisk yang ada di kami untuk menjadikan tempat bagi informasi-informasi menggunakan Hyper Text yang dikembangkan para pustakawan di tanah air.

Adalah komitmen kami di CNRG ITB untuk membantu semaksimal mungkin rekan-rekan yang ingin mengembangkan jaringan komputernya. Mudah-mudahan hal ini akan berguna bagi kemajuan Indonesia khususnya dunia pendidikan dan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

[1]        P.R. Karn, KA9Q, H.E. Price, NK6K dan R.J. Diersing, N5AHD, "Packet radio in the amateur service," IEEE Journal on Selected Areas in Communications, vol. SAC‑3, hal. 431‑439, 1985.
[2]        M. Chepponis, K3MC dan B. Mans, AA4CG, "A totally awesome high‑speed packet radio  I/O interface for IBM PC/XT/AT/386 and Macintosh II computers," Proceedings ARRL 7th Computer Networking Conference, hal. 36‑40, October 1988.
[3]        D.A. Heatherington, "A 56 Kilobaud RF Modem", Proceedings 6th ARRL Computer Networking Conference, Redondo Beach, pp. 68‑75, 1988.
[4]        Phil Karn, KA9Q, "WA4DSY 56 bpsk modem", TAPR Meeting, Tucson, AZ, 1988.
[5]        M. Chepponis, K3MC dan P. Karn, KA9Q, " The KISS TNC: A simple host‑to‑TNC communication protocol,"  Proceedings 6th ARRL Computer Networking Conference, Redondo Beach, pp. 38‑43, 1988.


Onno W. Purbo, Lulusan terbaik teknik elektro ITB 1987. Gelar Master bidang semiconductor laser & fiber optik dari McMaster University, Canada 1989. Gelar Ph.D bidang Silicon Devices & Integrated Circuit dari University of Waterloo, Canada 1993. Sejak tahun 1981 aktif sebagai amatir radio dengan nama panggilan YC1DAV. Telah mempublikasi delapan (8) buah paper dalam referred jurnal ilmiah internasional. Tidak kurang dari 17 buah paper dalam konperensi internasional. Total publikasi selama 5 tahun terakhir, tidak kurang dari 70 buah paper tingkat nasional maupun internasional. Tahun 1992, masuk dalam buku "American men and women of science". Saat ini menjabat / bertugas sebagai:
           Staf pengajar di jurusan teknik elektro ITB.
           Ketua KBK Jaringan Komputer di PAU Mikroelektronika ITB.
           Peneliti utama di Lab. IC Processing, PAU Mikroelektronika ITB.
           Principal Investigator dalam RUT-2 untuk mengembangkan WAN Packet Radio berkecepatan tinggi 56Kbps ke atas.
           Konsultan untuk pengembangan sistem informasi di:
                m    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
                m    Departemen Kehutanan.
                m    Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
           Indonesian node coordinator untuk academic community untuk pengembangan Sustainable Development Network (SDN) - United Nation Development Program (UNDP).
           Country coordinator untuk YB-NET, Amatir Packet Radio TCP/IP Network dengan IP address kelas B 44.132.
           Koordinator BANDUNG-NET (bagian Paguyuban Network) dengan IP address kelas B 167.205.
           Anggota pada beberapa satuan tugas di ITB, seperti:
                m    Pengembangan Microsat.
                m    Pengembangan ITB-NET.
                m    Pengembangan Perpustakaan.
Saat ini aktif melakukan penelitian bidang teknologi IC & mikroelektronika. Di samping itu, aktif mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi packet radio khususnya untuk jaringan komputer TCP/IP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar